Psikolog Anak: 3 Hal yang Dikhawatirkan pada Anak Saat Ini

Menurut Psikologi Anak Novita Tandy gerakan Jagoan ini bertujuan untuk membantu perkembangan anak di era digital yang semakin canggih ini.
Konferensi Pers Program Jagoan. (Foto: Tagar/Dimas)

Jakarta – Yayasan Semai Jiwa Amini (Sejiwa) telah meluncurkan gerakan Jagoan (Jauhkan Adiksi Gawai Optimalkan Potensi Anak) pada 2 Oktober 2021 ini. Peluncuran kegiatan ini mendapat respon yang positif dari berbagai pihak termasuk dari Novita Tandy seorang psikolog anak, remaja dan keluarga.

Gerakan Jagoan ini bertujuan untuk membantu perkembangan anak di era digital yang semakin canggih ini. Sejiwa berharap anak bisa berkembang sesuai dengan potensinya dan terhindar dari kecanduan gawai pada masa pertumbuhannya.

“Ada tiga hal yang mengkhawatirkan bagi saya, pertama akses pornografi yang begitu tingginya, kedua orientasi sex yang saat ini sangat booming sekali, lalu yang ketiga agnostik,” ucap Novita Tandy dalam konferensi pers peluncuran program Jagoan via Zoom, Sabtu 2 Oktober 2021.


Nikmati menjadi orang tua karena pekerjaan menjadi orang tua adalah perkerjaan yang paling sulit namun jika anda mengerti paradoksnya menjadi orang tua adalah pekerjaan yang paling kita cintai.


Novita menjelaskan kekhawatirannya tersebut salah satunya karena kebebasan anak dan kurangnya pengetahuan dan pengalaman dari anak. Dia juga memjelaskan jika tak sedikit anak yang dia hadapi dalam konseling mengakui diri seorang agnostik.

Pengakuan angnostik tersebut dia dapatkan pada anak-anak yang telah membuka pornografi atau mengalami orientasi sex yang menyimpang.

“anak yang mengakui dirinya agnostik ini justru datang dari keluarga yang religius sekali, ucapnya.

Selain menanggapi kegiatan Jagoan, Novita sedikit memberikan penjelasan mengenai remaja dari pengalamannya. Novita mengatakan jika rentang usia remaja mulai dari usia 10 sampai 24 tahun.

“ada 7 karakter pada anak yang dia dapat dari ruang konselingnya , Karakter yang pertama adalah vigital, hiper kostumisasi, fomo dan jomo, realistis, ekonomis, diy (do it yourself), terpacu,” imbuh Novita.

Vigital adalah kondisi dimana anak menganggap dunia virtual adalah dunia yang nyata. Dengan demikian anak lebih banyak menghabiskan waktunya pada dunia digital. Lalu hiper kustomisasi merupakan kondisi dimana anak berusaha dikenal didunia sebagai individu yang menarik.

Kemudian fomo dan jomo, fomo adalah kondisi dimana anak harus selalu update sedangkan jomo yang lebih suka tidak dikenal. realistik artinya praktis dan prakmatis dalam berkarya. kemudian ekonomis yaitu era dimana munculnya start up dan bisnis sosial.

Do it yourself adalah keadaan dimana anak mau melakukan sesuatu sendiri dan merasa mampu melakukan apapun sendiri. yang terakhir terpacu, hal ini didasari dari hal luar seperti kompetisi, ekonomi, dan politik yang menjadikan mereka terpacu jadi mandiri.

Novita menerangkan hal-hal yang tidak diinginkan tersebut bisa di minimalisir bahkan dihindari dengan cara lebih mengenal mereka. Dengan mengenal mereka lebih dalam maka orang tua bisa masuk kedalam dunia anak tersebut.

Jika orang tua sudah masuk ke dalam dunia anak, orang tua bisa lebih memahami dan berbicara dengan mereka sehingga orang tua bisa mendampingi anak karena mengenal lebih jauh karakteristik anaknya.

“happy parenting, nikmati menjadi orang tua karena pekerjaan menjadi orang tua adalah perkerjaan yang paling sulit, namun jika anda mengerti paradoksnya menjadi orang tua adalah pekerjaan yang paling kita cintai,” ujarnya.

(Dimas Rafika)

Berita terkait
Peran Orang Tua dalam Mencegah Adiksi Gawai pada Anak
Psikiater Ahli Adiksi Perilaku Enjeline Hanafi mengatakan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengasuh dan memperhatikan anak-anak.
Jangan Lengah! Pentingnya Membatasi Screen Time untuk Anak
Seiring perkembangan teknologi di seluruh dunia membuat semua kalangan merasakan buah dari hasil teknologi tersebut, tidak terkecuali anak-anak.
Kunjungan Komisi VIII DPR RI ke Lampung, Kemensos Berikan Bantuan Anak Yatim hingga Bantuan Usaha KPM PKH Graduasi
Sesuai arahan Menteri Sosial untuk memperhatikan anak yatim piatu yang terdampak pandemi. kemensos menyerahkan bantuan hingga bantuan usaha.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.