PSI Tanya Norma Apa yang Dilanggar Hari Valentine

Anggota DPRD Kota Bandung dari PSI Yoel Yosafat mempertanyakan kenapa merayakan hari valentina harus dilarang
Anggota DPRD Kota Bandung dari PSI Yoel Yosafat (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati).

Bandung - Sebagai tanggapan terhadap larangan merayakan Hari Valentine (14 Februari 2020) yang masif, anggota DPRD Kota Bandung Fraksi PSI, Yoel Yosafat, mempertanyakan soal dasar norma larangan perayaan valentine tersebut. “Sebenarnya norma-norma apa yang dilanggar dalam valentine day itu harus diperjelas (dasarnya apa),” tuturnya dalam pesan singkatnya kepada Tagar di Bandung, Jumat 14 Februari 2020.

Yoel pun tak menampilkan apabila masalah norma sosial dan budaya masih menjadi pekerjaan rumah (PR) dalam pendidikan Indonesia, tak terkecuali di Bandung dan daerah lainnya di Jawa Barat. Tetapi, melihat larangan merayakan hari valentine tersebut. Alangkah baiknya bukan larangan seperti saat ini, tetapi hanya imbauan dalam merayakan valentine harus memperhatikan norma-norma yang ada.

“Alangkah lebih baik jika surat edaran itu bukan melarang. Namun mengimbau agar dalam melaksanakan perayaan-perayaan seperti ini (hari valentine) harus memperhatikan norma-norma yang berlaku di Indonesia,” kata dia.

Jika melanggar maka akan ada sanksi yang akan diberikan pihak sekolah. Hal ini jauh lebih baik dan lebih mendidik. Intinya, sebenarnya norma-norma apa yang dilanggar dalam perayaan hari valentine ini pun harus diperjelas lagi.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung menerbitkan surat edaran yang melarang merayakan hari kasih sayang atau valentine day di semua sekolah SD, SMP dan SMA negeri maupun swasta yang ada di Kota Bandung dan wilayah lainnya di Jawa Barat.

“Iya betul, kami membuat surat edaran larangan merayakan valentine day. Surat itu dibuat dan disebarkan per 20 Januari 2020 ke sekolah-sekolah, dan larangan tersebut bukan yang pertama karena tahun kemarin (2019) ataupun sebelumnya (2018) Disdik Kota Bandung pun melakukan larangan tersebut,” tutur Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Cucu Saputra kepada Tagar.

Larangan merayakan hari valentine ini didasari oleh beberapa alasan diantaranya, pertama, didasari dari adanya imbauan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang menginstruksikan untuk melarang perayaan valentine day di sekolah-sekolah.

“Kami memang lebih awal mengeluarkan surat edaran larangan merayakan valentine day, karena biasanya surat imbauan larangan tersebut dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ataupun Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat selalu terlambat. Maka, kami berinisiatif untuk membuatnya dengan alasan mengantisipasi lebih awal agar siswa-siswi tak merayakan hari kasih sayang,” kata Cucu.

Alasan kedua jelas Cucu, valentine day pun dinilai tak tak sesuai dengan budaya sunda, apalagi agama Islam dan agama lainnya. Sehingga, Dinas Pendidikan Kota Bandung melarang valentine day dirayakan di semua SD dan SMP yang ada di Kota Bandung. Lagi pula, dalam memberikan kasih sayang pun dinilai tak perlu dengan seremonial seperti dalam valentine day.

“Karena seharusnya kasih sayang itu diberikan setiap hari, seperti dalam falsafah orang Sunda yang harus silih asah (saling menajamkan pikiran), silih asih (saling mengasihi), silih asuh (saling mengasuh atau membimbing) kepada sesama. Jadi tak perlu dirayakan dengan seremonial di valentine day , di kita juga sudah ada yang sesuai dengan nilai-nilai lokal (budaya Sunda),” jelasnya.

Disamping itu, alasan lain dilarangnya perayaan valentine day pun karena fenomena dilapangan justru valentine day dirayakan dengan pesta seks atau minum-minuman keras atau kegiatan negatif lainnya.

“Apalagi ada sebagian pemuda-pemudi yang merayakan valentine day dengan pesta seks dan minuman keras, itu sudah sangat salah. Makanya, kita ingin memberikan edukasi kepada mereka. Kalau valentine day itu tak sesuai dengan budaya kita,” tegas Cucu. []

Berita terkait
5 Restoran Romantis Cocok Rayakan Valentine di Bogor
Jika ingin menikmati hari valentine bersama pasangan, restoran romantis di Bogor bisa menjadi pilihan.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi