PSI Anggap Reuni 212 Alat Politik Anies Baswedan

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menganggap agenda reuni 212 dijadikan alat politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Peserta Aksi Mujahid 212 melakukan orasi dari atas mobil komando. (Foto: Tagar/Deddy Hutapea)

Jakarta - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menganggap agenda reuni 212 pada 2 Desember mendatang, niscaya menjadi alat politik Gubernur DKI Anies Baswedan untuk melenggang menjadi calon presiden tahun 2024.

"Ke depannya saat lihat 212 dipakai untuk politik Anies Baswedan untuk 2024," katanya saat dikonfirmasi Tagar, Rabu malam, 6 November 2019.

212 adalah varian dari gerakan radikal yang menggunakan isu SARA sebagai bahan bakarnya. Tidak peduli siapa yang mau pakai, asal tawaran cocok.

Bukan tanpa sebab Guntur Romli berpandangan demikian. Pria berusia 41 tahun ini mengaku belajar banyak dari dinamika politik yang ada. Utamanya, saat aksi tersebut dipakai untuk memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. 

Namun, upaya itu kandas. Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin ditetapkan menjadi pemenang kontestasi demokrasi lima tahunan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Sebelum ini 212 dipakai untuk memenangkan Prabowo di Pilpres 2019, terbukti gagal. 212 hanya jadi dagangan politik bagi tokoh-tokoh yang mempolitisasi agama," tuturnya.

Di mata Guntur Romli, reuni 212 sudah tidak ada urgensi-nya lagi, sejak kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selesai di mata hukum. "Tapi 212 sengaja dihidupkan untuk tujuan politik, tapi sudah gagal," ujarnya.

Demo Mujahid 212Poster berisi seruan Tauhid untuk selamatkan Negeri yang dibawa peserta Aksi Mujahid 212 di Simpang Patung Kuda, Monas, Jakarta. (Foto: Tagar/Deddy Hutapea)

Menurut dia, aksi ini merupakan gerakan radikal yang berhasil melesat karena penggunaan isu Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA). 

Padahal, kata Guntur Romli, gerakan tersebut lebih kentara dipakai sebagai alat menyerang lawan politik. Namun belakangan ini, tokoh 212 dia anggap justru merapatkan barisan ke mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2014-2016 itu.

"212 adalah varian dari gerakan radikal yang menggunakan isu SARA sebagai bahan bakarnya. Tidak peduli siapa yang mau pakai, asal tawaran cocok. Sebelum ini yang pakai kan Prabowo. Tapi setelah ditinggal, mereka merapat ke Anies Baswedan," ujarnya.

Politikus muda PSI ini menganggap Anies Baswedan sudah bekerja sama dengan tokoh 212 sejak Pilgub 2017. "Anies sudah beraliansi dengan kelompok radikal ini sejak Pilkada DKI, sekarang melanjutkan," kata Guntur Romli. []

Berita terkait
Diundang Kongres, NasDem Sebut Anies Bagian Keluarga
Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Kongres Partai NasDem pada 8-11 November 2019.
Unggah Anggaran Lem Aibon Politikus PSI Dilaporkan
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana dilaporkan ke BK DPRD DKI Jakarta karena unggah anggaran janggal ke Twitter.
Novel Bamukmin: Reuni 212 Dihadiri Rizieq Shihab
Novel Bamukmin sebut Reuni 212 di Monas Jakarta akan dihadiri oleh Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.