PSBB Proporsional di Kota Depok Diperpanjang

Masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional di Kota Depok kembali diperpanjang sampai tanggal 1 Agustus 2020
Wali Kota Depok, Mohammad Idris. (Foto: Istimewa/berita.depok.go.id).

Kota Depok - Masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional di Kota Depok kembali diperpanjang sampai tanggal 1 Agustus 2020. Kebijakan ini mengacu pada Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 433/Kep.398-Hukham/2020 Tanggal 18 Juli 2020 tentang Perpanjangan Kedua Pemberlakukan PSBB secara proporsional di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi (wilayah Bodebek).

Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan aturan perpanjangan masa PSBB Proporsional ini merupakan upaya pemerintah untuk percepatan penanganan virus corona atau Covid-19. Terutama di wilayah yang berdampingan dengan Provinsi DKI Jakarta.

"PSBB Proporsional di wilayah Bodebek diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Agustus 2020. Kota Depok mengikuti pengaturan perpanjangan ini sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat dimaksud, dengan level kewaspadaan untuk Kota Depok berada pada level 3. Sebagaimana wilayah Bodebek lainnya," kata, 18 Juli 2020.

Untuk itu, Mohammad Idris mengimbau masyarakat agar tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Imbauan tersebut dimaksudkan guna menekan penularan virus corona. "Masyarakat harus tetap mematuhi anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan. Semua itu dilakukan demi menjaga diri agar tidak tertular Covid-19, dan sebagai upaya memutus mata rantai virus corona di wilayah Kota Depok," ujarnya.

Lebih lanjut, Mohammad Idris menuturkan bahwa perkembangan pasien sembuh Covid-19 bertambah sebanyak 17. Dengan demikian totalnya  jadi 763 atau 78,58 persen.

Sementara itu, pasien konfirmasi positif bertambah sebanyak 24 kasus. Penambahan tersebut berasal dari program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan Swab dan PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Depok sebanyak delapan kasus, Laboratorium RS UI sebanyak sembilan kasus, BBTKLPP sebanyak dua kasus, tiga kasus merupakan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan dua kasus merupakan informasi dari RSPAD Gatot Subroto. "Dengan penambahan ini, maka total pasien konfirmasi positif sebanyak 971 dan yang meninggal 37," katanya.

Kemudian, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang selesai pemantauan bertambah 19  jadi 2.330 atau 84,09 persen dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah dua jadi 3.864 atau 90,53 persen. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang selesai pengawasan bertambah 13 jadi 1.439 atau 88,94 persen.

"Untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 122 atau tidak terdapat penambahan dibanding hari sebelumnya. Namun, Status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kemenkes RI," ujar Wali Kota (berita.depok.go.id). []

Berita terkait
Depok Optimalkan Kampung Siaga Covid-19 Berbasis RW
Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Depok dioptimalkan peran Kampung Siaga Covid-19 berbasis RW
Kesembuhan Covid-19 di Depok Capai 65,42 Persen
Tingkat sembuh pasien Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat, terus meningkat. Data terakhir menunjukkan persentase kesembuhan mencapai 65,42%
Nasi Kotak untuk Warga Terdampak Covid-19 di Depok
Untuk meringankan beban warga terdampak pandemi Covid-19, PKK Kota Depok bagikan 100 nasi kotak di Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi