Pesisir Selatan - Masyarakat Nagari (Desa Adat) Pelangai, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatra Barat, mengeluhkan rusaknya jalan akibat mobilisasi alat berat milik PT Dempo Sumber Energi.
Eri Nofriadi, 40 tahun, menyampaikan, dalam memobilisasi alat beratnya ke lokasi proyek, perusahaan tidak mengindahkan kondisi jalan. Akibatnya, sebagian badan jalan mengalami rusak parah.
"Tak hanya jalan yang rusak, tapi abu jalan kini sudah menjadi makanan sehari-hari warga," ungkapnya, di Painan, Senin 23 September 2019.
PT Dempo Sumber Energi di bawah bendera PT Dempo Grup kini tengah menggarap proyek pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) di Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir.
Guna membangun salah satu sumber energi sekunder itu, perusahaan membenamkan investasi senilai lebih dari Rp 200 miliar, dengan kapasitas terpasang mencapai 13 MW.
Mobilisasi alat berat roda ulir dan rantai baja, tidak menggunakan papan landasan. Akibatnya, kondisi jalan sangat memprihatinkan. Badan jalan menganga.
Jalan itu satu-satunya akses publik di sana. Rolling alat berat yang dilakukan PT Dempo tidak mengindahkan jalan
Bagian pinggir banyak yang amblas. Betapa tidak, beban kenderaan yang lewat sudah tidak seimbang dengan kualitas jalan. Mobil yang masuk tercatat memiliki sumbu enam, dengan roda dua belas.
Sementara, di lain sisi, pengawasan dari daerah nyaris tidak ada. Padahal, jalan tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten.
"Jalan itu satu-satunya akses publik di sana. Rolling alat berat yang dilakukan PT Dempo tidak mengindahkan jalan," tutur Eri.
Janji perusahaan dan pemerintah kabupaten untuk meningkatkan jalan hingga kini tidak kunjung terealisasi. Padahal, rencananya bupati berencana membangun jalan itu tahun 2019.
Selain pemerintah daerah, pihak perusahaan juga pernah menjanjikan perbaikan jalan. Pemerintah nagari juga bungkam, terkesan acuh tak acuh.
Secara terpisah, Walinagari Pelangai, Toni Afrizal mengatakan, debu tak hanya dari ke luar masuknya kenderaan proyek PLTMH.
Akan tetapi, juga dikarenakan lalu lintas truk material pasir dan batu Dinas Pekerjaan Umum untuk perbaikan ruas jalan sepanjang 3 kilometer dari Limau Sundai sampai Lubuak Sariak.[]