Pejabat Pesisir Selatan Minta Warga Waspadai Aliran Sesat Berkedok Kegiatan Sosial

Pejabat Pesisir Selatan minta warga waspadai aliran sesat berkedok kegiatan sosial. Jamiatul Islamiyah, LDII, dan Jamaah Tabliq dalam pantauan.
Suasana sosialisasi aliran kepercayaan masyarakat di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa (6/3). (Foto: Ant/Didi Someldi Putra)

Painan, Sumbar, (Tagar 6/3/2018) – Masyarakat diajak mewaspadai aliran sesat berkedok kegiatan sosial sebagai upaya menarik simpati. Ajakan ini dilakukan oleh pejabat Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

“Penyebar aliran sesat menggunakan pelbagai trik salah satunya dengan kedok kegiatan sosial, seperti donor darah, membagi sembako dan lainnya," kata Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Kabupaten Pesisir Selatan, Gunawan pada sosialisasi aliran kepercayaan masyarakat di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa (6/3).

Ia menambahkan, setelah pengikutnya yakin maka perlahan-lahan si penyebar mulai menyusupi pikiran mereka dengan nilai dan ajaran yang salah.

Untuk meyakinkan anggotanya biasanya si penyebar aliran sesat juga menggunakan simbol-simbol agama yang diakui sehingga pengikutnya semakin percaya.

Setelah mereka meyakini aliran sesat itu sebagai aliran yang benar barulah si pengikut diarahkan untuk melakukan perbuatan yang meresahkan masyarakat bahkan berpotensi memecah belah bangsa.

Untuk mencegah agar masyarakat tidak terpengaruh ataupun menjadi pengikut aliran sesat, dia mengimbau untuk mempelajari ilmu agama secara keseluruhan.

Setelah itu masyarakat juga diimbau tidak percaya begitu saja jika ada kelompok atau perorangan yang mengajak untuk ikut sebuah aliran.

Selanjutnya dia mengimbau masyarakat mencari pembanding dengan sumber yang valid jika diajak mengikuti paham ataupun sebuah kegiatan.

“Yang pasti konsultasikan dulu dengan lembaga yang terpercaya seperti MUI dan lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik Pesisir Selatan, Rinaldi menyebutkan terdapat beberapa aliran kepercayaan di daerah itu yang saat ini dalam pantauan, di antaranya Jamiatul Islamiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan Jamaah Tabliq.

Sementara Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang ditetapkan sesat oleh pemerintah telah dibubarkan serta tidak terpantau lagi di daerah itu.

Sosialisasi aliran kepercayaan masyarakat juga dihadiri perwakilan Kejaksaan Pesisir Selatan, Polres setempat dan elemen masyarakat. (ant/yps)

Berita terkait
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck