Protokol Kesehatan Saat Seleksi Perguruan Tinggi

Jelang pelaksanaan UTBK-SBMPTN Pemprov Jabar minta penerapan protokol kesehatan dan pembatasan mobilisasi peserta tes harus ketat saat UTBK SBMPTN
Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Sosial, Setda Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika (Foto: Tagar/Humas Pemda Provinsi Jawa Barat).

Bandung - Penerapan protokol kesehatan dan pembatasan mobilisasi peserta tes akan diketatkan saat Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang akan dilaksanakan di tujuh perguruan tinggi negeri di Jawa Barat.

Menurut Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Sosial, Setda Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, penerapan protokol kesehatan dan pembatasan mobilisasi peserta tes saat UTBK SBMPTN tersebut bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19.

“Ada beberapa kebijakan yang bertujuan untuk melindungi keselamatan (peserta tes) dalam rangka produktif dan keadaan aman. Seratus persen harus memenuhi protokol kesehatan," kata Dewi dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, 2 Juli 2020.

Bagaimana teknis pelaksanaan UTBK SBMPTN dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat tersebut, diantaranya;

1. Pelaksanaan Dibagi 2 Gelombang

Pertama, pelaksanaan tes UTBK-SBMPTN akan dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang I berlangsung 5 sampai 14 Juli 2020. Sedangkan gelombang II pada tanggal 20 sampai 29 Juli 2020. Setiap gelombang akan digelar dua sesi per hari.

“Apabila ada peserta yang sakit dan tidak bisa ikut atau berhalangan hadir, ini masih dimungkinkan ikut tes pada gelombang kedua, yang jelas dari tim panitia UTBK akan melayani sebaik-baiknya bagi peserta yang sudah terdaftar menjalani UTBK,” jelas dia.

2. Pelaksanaan UTBK Menyebar

Selain itu, pelaksanaan UTBK-SBMPTN pun dilaksanakan di beberapa titik atau tersebar di beberapa lokasi. ITB misalnya, menggelar UTBK di kampus ITB, SMA Negeri 1, 2, 3, 4, dan 5 Kota Bandung. Sedangkan, UTBK Unpad hanya berlangsung di kampus Unpad Jatinangor dan Kabupaten Sumedang.

Sementara itu lokasi pelaksanaan UTBK IPB tersebar di beberapa tempat. Selain kampus IPB sendiri, UTBK digelar di 16 SMA/SMK kabupaten/kota Bogor. Demikian halnya dengan UPI dan ISBI. Sementara UTBK Unsil dan Unsika berlangsung di kampus masing-masing.

3. Protokol Kesehatan yang Direkomendasikan

Dewi menambahkan, sejauh ini Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pun sudah menyampaikan berbagai rekomendasi kepada tujuh perguruan tinggi negeri yang akan melaksanakan UTBK-SBMPTN tersebut. Pertama, mulai dari pembatasan interaksi, menyiapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, wajib memiliki Satuan Tugas, menyediakan pelayanan kesehatan, sampai menyiapkan ruang kesehatan dan ambulans.

“Pengecekan suhu juga harus dilakukan. Peserta dibatasi bagi yang berdomisili di Jabar. Ini untuk menghindari imported case (kasus impor), “ terang dia.

Sejauh ini, pihak universitas tersebut sudah membuat surat pernyataan untuk bertanggungjawab selama kegiatan UTBK termasuk berkoordinasi dengan kabupaten dan kota tempat pelaksanaan kegiatan.

“Bagaimana mereka menyiapkan keamanan di sekitar lokasi pelaksanaan UTBK, dan protokol teknis kesehatan UTBK,” tegas dia.

4. Pihak Kampus Harus Berkomitmen

Ditempat yang sama Perwakilan dari 7 Perguruan Tinggi Jawa Barat, Rafly Chalil memastikan semua perguruan tinggi yang menggelar UTBK SBMPTN berkomitmen mengimplementasikan protokol kesehatan secara ketat sebagaimana yang diminta oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

“Semua perguruan tinggi berjanji akan menjalani protokol Covid-19. Dari mulai peserta masuk, masuk ke kawasan kampus, lalu sampai mendekati gedung, lalu masuk ke ruang ujian,” tuturnya.

Ia pun meminta peserta tes UTBK-SBMPTN untuk mencetak ulang kartu tanda peserta melalui website www.ltmpt.ac.id pada 29 Juni 2020 hingga batas terakhir 2 Juli 2020.

5. Tenga Kesehatan Periksa Peserta Tes

“Keluhan yang masuk adalah lokasi ujian. Sebagai contoh, peserta dari Sumatera Selatan yang harus ujian di kampus Unpad Jatinangor. Peserta itu harus menghubungi perguruan tinggi terdekat di Sumetera Selatan. Nanti perguruan tinggi bersangkutan akan berkomunikasi untuk pindah lokasi ujian,” kata dia

Menurut Rafly, tenaga kesehatan di tempat UTBK akan memeriksa persyaratan kesehatan peserta tes. "Misal ada peserta yang suhu badannya lebih dari 38 derajat. Mereka akan langsung ditangani tenaga kesehatan. Dan peserta itu dapat melakukan ujian pada gelombang kedua. Ada waktu 14 hari untuk recovery,” tegas dia.

Untuk diketahui, ketujuh perguruan tinggi yang akan melaksanakan UTBK SBMPTN adalah: Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Universitas Siliwangi (Unsil), dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

Untuk jumlah peserta UTBK-SBMPTN di perguruan tinggi Jabar yakni 80.792. Rinciannya, ITB 16.648 peserta, Unpad 11.032 peserta, IPB 14.887 peserta, UPI 15.234 peserta, ISBI 7.206 peserta, Unsika 7.296 peserta, dan Unsil 8.489 peserta. []

Berita terkait
IKA UPI Kecewa Kadisdik Baru Jabar Bukan dari LPTK
KA UPI kecewa Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, lantik Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat tidak berasal dari lembaga pendidikan tenaga kependidikan
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.