Jakarta - Program Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal dan Nyaman alias TEMAN BUS telah melayani lebih dari 1,5 juta perjalanan sejak diluncurkan pada awal tahun 2020.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi respon positif masyarakat atas program yang dilakukan dalam rangka pengembangan angkutan massal berbasis jalan, skema pembelian layanan (Buy The Service) ini.
Buy the Service adalah sistem pembelian layanan angkutan jalan oleh Pemerintah kepada pihak operator angkutan umum untuk mendapatkan layanan angkutan jalan yang baik.
"Baru dilaksanakan di 5 kota, hasilnya sudah mendekati 2 juta. Kita harus lakukan ini lebih intensif supaya minat masyarakat semakin meningkat dan bisa menikmati layanan bus yang baik," jelas Menhub Budi Karya saat membuka Webinar Teman Bus sesi ke-2 yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub pada Jumat, 4 Desember 2020.
Ditjen Perhubungan Darat melaksanakan pengembangan angkutan massal berbasis jalan dengan skema pembelian layanan (Buy The Service) dengan Standar Pelayanan Minimal yang memenuhi aspek kenyamanan, keamanan, keselamatan, keterjangkauan, kesetaraan serta memenuhi aspek kesehatan.
BTS dilakukan di 5 (lima) Kota Percontohan yaitu di Medan, Palembang, Surakarta, Yogyakarta dan Denpasar.
Program Buy The Servie yang dikemas dengan nama TEMAN BUS ini merupakan embrio dari sistem transportasi massal berkelanjutan.
Tujuannya untuk menghadirkan bus yang aman dan nyaman, serta memiliki kepastian jadwal dan ketersedian bus paling tidak setiap 10 menit.
"Melalui Buy The Service, selain membantu masyarakat untuk mendapatkan bus yang selamat, aman, nyaman dan terjangkau, juga bisa dimanfaatkan bagi para pegelola bus, koperasi, atau gabungan dari beberapa orang yang tadinya punya angkot namun sudah tidak produktif, bisa mengajukan diri untuk menjadi pengelola agar tetap mempunyai usaha dan penghasilan," ungkap Menhub.
Budi Karya berpesan untuk semakin meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi bus. Program ini perlu dilakukan secara konsisten dalam memberikan pelayanan bus yang baik. Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi dan koordinasi yang baik dengan Pemerintah Daerah.
“Pelayanan harus terus dijaga dan tepat waktu. Kalau itu dilakukan, transportasi bus pasti akan diminati karena mempunyai keunggulan poin to point sehingga bisa menjadi bagian integrasi antarmoda," ujar Menhub Budi Karya
Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Darat, hingga 2 Desember 2020, program itu telah mencapai 1.556.101 perjalanan. Itu pun kapasitas per bus hanya 50 persen, dibatasi karena masa pandemi Covid-19.
Dengan semakin meningkatkannya jumlah perjalanan TEMAN BUS, diharapkan dapat menghasilkan sejumlah keuntungan bagi masyarakat diantaranya; memberikan rasa nyaman dan aman bertransportasi menggunakan transporasi bus, mendapatkan layanan transportasi yang terjangkau, serta menurunnya kemacetan dan polusi udara karena konsumsi bahan bakar menurun akibat masyarakat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 – 2024, Program Teman Bus akan terus dikembangkan di kota besar lainnya di Indonesia. []
Baca juga:
- Kemenhub Optimis Realisasi Anggaran 2020 Sesuai Target
- Kemenhub Sosialisasi Keselamatan Pesepeda
- Kemenhub Hadiri Pertemuan ASEAN Senior Transport Official