Program Satu Juta Rumah dari Kementerian PUPR

Pemerintah melalui Kementerian PUPR tetap optimis Program Satu Juta Rumah mencapai target di tahun 2019.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid. (Foto: dok. Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR)

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tetap optimis bahwa Program Satu Juta Rumah dapat tetap berjalan dan mencapai target di tahun 2019. 

Berdasarkan data saat ini, status capaian Program Satu Juta Rumah per tanggal 27 Mei 2019 sudah mencapai angka 400.500 unit.

"Capaian Program Satu Juta Rumah status per 27 Mei 2019 sudah mencapai angka 400.500 unit," ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid kepada wartawan dalam kegiatan Buka Bersama Media di Jakarta, Senin 27 Mei 2019.

Kementerian PUPR tetap optimistis untuk mencapai target pembangunan rumah untuk masyarakat sebanyak 1.250.000 unit rumah tahun ini. 

Mengutip Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, telah ditetapkan harga baru rumah subsidi yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor 81/PMK.010/2019 tentang Batasan Rumah Umum, Pondok Boro, Asrama Mahasiswa dan Pelajar Serta Perumahan Lainnya Yang Atas Penyerahannya Dibebaskan Dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

"Kami optimis para pengembang juga akan lebih bersemangat dalam membangun rumah untuk masyarakat. Apalagi banyak juga kemudahan perizinan untuk perumahan di daerah," terang Khalawi.

Target yang ingin dicapai dalam Program Satu Juta Rumah, membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 70 persen, dan sisanya 30 persen untuk rumah non MBR. 

"Dari angka 400.500 unit rumah yang ada, tercatat rumah yang dibangun untuk MBR telah mencapai 86 persen dan 14 persen adalah rumah non MBR," ungkap pria kelahiran 22 Desember 1963 itu.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal penyediaan perumahan, pencapaian Program Satu Juta Rumah berasal dari beberapa sektor. Pertama, hasil pembangunan perumahan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan realisasi berjumlah 56.070 unit.

Kedua, pembangunan rumah yang dilaksanakan pengembang dengan total 285.219 unit. Berasal dari skema Kredit Pemilikan Rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) sebanyak 37.949 unit, dan pembangunan rumah non subsidi yang dibangun pengembang sebanyak 285.219 unit. 

"Selain itu, ada juga rumah yang dibangun oleh masyarakat sebanyak 2.889 unit. Angka ini akan terus bertambah hingga akhir tahun ini," tambahnya.

Sedangkan pembangunan rumah non MBR, berasal dari perumahan yang dibangun pengembang sebanyak 56.232 unit dan rumah yang dibangun sendiri oleh masyarakat sebanyak 90 unit. 

"Total pembangunan rumah MBR sebanyak 344.214 unit dan sisanya 56.322 unit adalah rumah non MBR," pungkasnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.