Progam Santripreneur dan Petani Muda Dorong Ekonomi RI

Wapres Maruf Amin mengatakan, Pemerintah telah membuat beberapa program untuk mendorong perkembangan perekonomian pesantren
Wapres Ma’ruf Amin (Foto: setkab.go.id/BPMI Setwapres)

Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Pemerintah telah membuat beberapa program untuk mendorong perkembangan perekonomian pesantren, di antaranya adalah program Santripreneur dan Petani Muda yang diluncurkan pada 2018.

“Program ini membentuk wirausaha-wirausaha baru di pondok pesantren, termasuk regenerasi petani, dan mengembangkan potensi lahan non-produktif di pesantren,” Ma'ruf Amin menjadi keynote speaker dalam webinar internasional peringatan Hari Santri 2021, yang diselenggarakan secara virtual, Rabu, 20 Oktober 2021.

Untuk mendukung program santripreneur dan menggerakan perekonomian pesantren, lanjutnya, pemerintah juga memberikan dukungan berupa Kredit Usaha Rakyat Syariah (KUR Syariah) dan membentuk Bank Wakaf Mikro (BWM) untuk meningkatkan akses permodalan usaha di lingkungan pesantren.

“Untuk itu pesantren harus mampu memastikan kualitas produknya sesuai dengan selera pasar sehingga memiliki nilai jual yang kompetitif,” katanya.

Selain meningkatkan pemberdayaan ekonomi, Wapres juga berpesan kepada para santri agar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman yang serba digital.

“Jika pesantren tidak dapat beradaptasi dan bertransformasi sejalan dengan perubahan zaman, maka eksistensi pesantren dapat terancam, dan lulusannya pun akan menjadi orang asing di zamannya,” ujar Wapres.


Program ini membentuk wirausaha-wirausaha baru di pondok pesantren, termasuk regenerasi petani, dan mengembangkan potensi lahan non-produktif di pesantren.


Wapres berharap, penyelenggaraan webinar internasional ini dapat menjadi ajang untuk saling berbagi ide dan informasi, mengeratkan persaudaraan, memperluas jaringan serta cakrawala berfikir pesantren.

Memberikan pidato kunci dalam webinar ini, Wakil Presiden didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wakil Presiden Masduki Baidlowi dan Bambang Widianto.

Wapres mengatakan persepsi masyarakat terdahulu terhadap pesantren yang hanya merupakan pusat pendidikan keagamaan atau belajar kitab saja telah berubah.

Kini pesantren tidak hanya sekedar mendalami agama, tapi telah bertransformasi menjadi agen pemberdayaan yang mampu menggerakkan perekonomian di lingkungan pesantren sendiri dan perekonomian masyarakat di sekitarnya.

“Perubahan pola kehidupan sosial masyarakat, adanya reformasi pendidikan, dan terjadinya era disrupsi, telah menuntut pesantren untuk terus melakukan penyesuaian dan perubahan dengan tetap menjaga citra eksistensinya,” ucapnya.

Dalam acara yang diselenggarakan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI-PBNU) tersebut, Wapres menekankan tentang transformasi peran pesantren yang telah dikukuhkan dalam UU Nomor 18 tahun 2019.

Di dalam UU tersebut disebutkan, tiga fungsi utama pesantren, yaitu sebagai pusat pengkaderan pemikir-pemikir agama (center of excellence) atau pesantren sebagai pusat penyiapan ahli agama (I’dadul mutafaqqihina fid-din), sebagai lembaga yang mencetak sumber daya manusia (human resources), dan sebagai lembaga yang melakukan pemberdayaan masyarakat (agent of development).

“Melihat ketiga fungsi utama tersebut, maka kebangkitan perekonomian pesantren harus dimulai dari para santri,” kata Wapres.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Seperti Santri, Ozil Terbiasa Mengaji Sebelum Bertanding
Ada banyak sekali pemain bola yang beragama Islam di liga-liga elite dunia, Mesut Ozil contohnya.
Erick Thohir Optimis Para Santri Dapat Jadi Usahawan Terbaik
Menteri BUMN Erick Thohir meyakini para santri dapat menjadi usahawan atau entrepreneur yang baik dan berakhlak untuk perkuat ekonomi Indonesia.
Santri Tutup Telinga, Kiai NU: Jangan Mudah Bilang Radikal
Kiai NU Mukti Ali Qusyairi mengatakan viralnya video santri yang menutup telinganya saat menunggu vaksinasi harus dilihat dari dua aspek.