Jakarta - Vier Abdul Jamal berasal dari Sorong, Papua Barat, 19 Juni 1969 adalah seorang pengusaha, investor dan pialang saham Indonesia, ia mengelola Vierson dan Daughter Invesment dan juga memegang banyak perusahaan di Indonesia.
Vier merupakan Pria yang berasal dari keluarga yang kondisi ekonominya pas-pasan ini ingat betul bagaimana sang ayah menjual kamera untuk membiayai sekolahnya, bahkan rela berhari-hari menyeberangi lautan untuk mengantar Vier menuju Jawa. Demi menimba ilmu.
“Kami pernah mengalami masa-masa sulit yang penuh perjuangan,” ucapnya.
Berkat perjuangan sang ayah pula, Vier berhasil melalui berbagai rintangan, hingga ia berhasil mendirikan dan mengawaki sejumlah korporasi yang sukses malang melintang dalam bisnis pelayaran dan pasar modal, salah satunya Vier Corporation Limited, perusahaan fund manager yang mengelola hedge fund senilai triliunan rupiah.
Vier dibesarkan dalam lingkungan keluarga pelaut. Malah, ia sendiri pernah menjadi pelaut dan mengenyam pendidikan kelautan. Bapak empat anak ini telah mengelilingi seluruh samudera di dunia. Tak mengherankan jika di sudut ruang kerjanya yang asri tersimpan replika kapal laut.
“Saya bahkan ‘dibaptis’ dengan julukan The Shark atau ikan hiu,” ujar jebolan Pendidikan dan Latihan Ahli Pelayaran (PLAP) Jakarta yang kini berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
Kami pernah mengalami masa-masa sulit yang penuh perjuangan
Kesuksesan yang diraih Vier Abdul Jamal memang tak bisa dilepaskan dari sosok orang tuanya. Sang ayah menempa Vier menjadi entrepreneur yang tak kenal menyerah. Berkat kegigihannya, Vier berhasil melalui badai kehidupan yang menghampirinya silih berganti.
Vier adalah seorang pembelajar. Rasa dahaga terhadap ilmu pengetahuan pun ia lampiaskan dengan memperdalam ilmu manajemen di Institute of Management di Manila, Filipina. Vier kemudian mengambil program Master of Business Administration (MBA) di School of Business and Finance, Newport University, Los Angeles, Amerika Serikat (AS).
Vier terkadang memberikan tips kesuksesannya, rahasia sukses pertama adalah jangan terjebak dalam propaganda psikologis. Menurut dia, warna hijau yang menandakan saham naik dan merah yang berarti saham turun adalah propaganda psikologis.
“Emosi pasar dan pelaku pasar digerakkan dengan melakukan propaganda psikologis, sedangkan warna hijau/merah mewakili aksi dan emosi,” ujar Vier yang dijuluki Legenda Pasar Modal Indonesia.
Bagi Vier, seorang pecundang akan terjebak dalam propaganda psikologis, sedangkan pemenang memiliki manajemen ketakutan dan keberanian yang bagus. “Kesimpulannya, untuk sukses di pasar saham, Anda tidak boleh terjebak dalam propaganda psikologis,” kata dia.
Rahasia kedua, kata dia, jangan terjebak dalam swing trap. Hal ini biasanya terjadi saat harga suatu saham sedang reli, namun sontak turun. Kemudian, perhatikan level tertinggi (all time high) dan celah penutupan (gap) saham blue chip. Selanjutnya, terapkan strategi pullback untuk saham lapis kedua dan volume driven untuk penny stock.
Dia menuturkan, pemain saham harus banyak latigan bertransaksi saham, bukan pergi ke seminar–seminar mahal untuk ilmu yang sangat dasar. Ironisnya, ilmu-ilmu tersebut bisa diunduh di Google.
Vier mewanti-wanti emosi manusia paling merusak saat bertransaksi saham adalah ketakutan dan ketamakan. Itu sebabnya, investor harus belajar mengelola emosi terlebih dahulu, baru kemudian bisa sukses di pasar saham.
“Jangan percaya kepada seminar saham mahal dan menjanjika kemudahan. Sebab, sang pelatih saja masih hidup dari pelatihan (training for living), bukan bermain saham untuk hidup (stock for living). Percaya pada diri Anda sendiri mulai sekarang,” tegas dia.
(Farhan Ramadhan)
Baca Juga:
- 5 Tips Investasi di Pasar Modal Untuk Pemula
- Modal Investasi Saham yang Ideal Menurut Ellen May
- Rekomendasi 5 Sektor Industri yang Sahamnya Bagus Dibeli
- Apa Itu PER Saham? Simak Penjelasan Olivia Louise
