TAGAR.id, Jakarta - Kabag Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo mengatakan pihak kampus akan memanggil terduga dosen UGM, Karna Wijaya, terkait ujaran kebencian kepada Ade Armando yang dikeroyok di aksi 11 April 2022.
"Kami ingin menginformasikan bahwa UGM memiliki Dewan Kehormatan Universitas yang akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran etika," kata Dina kepada wartawan, Minggu, 17 April 2022.
Lantas siapa sebenarnya Karna Wijaya? Berikut profil dan biodata lengkapnya.
Lahir di Jakarta, pada 7 Desember 1963, Karna Wijaya saat ini merupakan salah satu dosen tetap di Jurusan Kimia, FPMIPA, UGM.
Adapun bidang yang diampunya di Program Studi Kimia (S-1) antara lain Kimia Komputasi, Kimia Zat Padat, Kimia Kuantum, Kinetika Kimia, Keseimbangan Kimia, Material Polimer, dan Komposit.
Sementara di tingkat S-2, dia mengajar Sains Bahan dan Kimia Fisika Lanjut. Selain itu, dia mengajar juga di S-1 International Program dalam bidang Radiochemistry, Quantum Chemistry, dan Chemical Kinetics. Di tingkat S-3 dia mengajar Filsafat Ilmu dan Review Jurnal.
Selain menjadi dosen, saat ini Karna Wijaya menjabat sebagai guru besar FPMIPA, UGM, sejak tahun 2008.
Pria penyandang gelar profesor ini sempat mengenyam pendidikan S1 di Universitas yang kini menjadi tempatnya mengabdi sebagai dosen yakni di jurusan Kimia, UGM.
Setelah menamatkan kuliah S1, Karna Wijaya kemudian melanjutkan studi S2 nya di Waseda University pada tahun 1993. Tidak lama setelah itu, dirinya melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar doktornya di Technische Univ Carolo Wilhelmina Braunschweig pada tahun 1999.
Sepak terjangnya di dunia pendidikan memang memang mumpuni. Selain aktif sebagai tenaga pengajar, Karna Wijaya pun aktif menulis buku dan melakukan banyak penelitian.
Bahkan berkat dedikasinya ini, membawa Karna Wijaya menjadi finalis dosen teladan nasional dan mendapatkan penghargaan terhadap kesetiaan pengabdian dari pemerintah RI.
Sebelumnya, akun Twitter @MurtadhaO*** yang mengunggah unggahan diduga dari Karna Wijaya berisikan ujaran kebencian.
Ada kolase foto yang disebut ujaran kebencian kepada Ade Armando diduga oleh Karna Wijaya yang kini sudah hilang.[]