Profil Arya Sinulingga, Staf Khusus Erick Thohir

Nama Arya Sinulingga semakin dikenal luas karena sering tampil menjawab pertanyaan awak media terkait isu yang berhubungan dengan BUMN.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang komunikasi publik Arya Sinulingga. (Foto: bipol.co)

Jakarta - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang komunikasi publik Arya Sinulingga menjadi sosok terdepan menepis isu-isu miring terkait Erick Thohir.

Terbaru, dia dengan tegas membantah kabar yang menyebut Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal menggantikan Menteri BUMN Erick Thohir. Arya menyatakan hal tersebut merupakan berita bohong.

Aku saja entah dilobi berapa direktur, aku aja bingung entah apalah kekuasaanku di BUMN, itu pun dilobi.

Profil Arya Sinulingga

Sebelum ditunjuk sebagai stafsus BUMN, pria kelahiran Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, 18 Februari 1971 lebih dikenal sebagai ahli kebijakan media. Dia sudah beberapa kali memegang jabatan penting di perusahaan media.

Namanya mulai dikenal sejak menjadi salah satu aktivis 98 mewakili Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah lulus, bersama salah satu dosennya di ITB, Arya mencoba membuka usahanya sendiri. Perusahaan miliknya cukup berkembang dan memiliki sekitar 40 karyawan.

Di tanah kelahirannya, Alumni SMAN 1 Medan ini juga pernah dipercaya menduduki posisi sebagai staf ahli Ketua DPRD Sumatera Utara (2001-2004). Namun, setelah tiga tahun menjabat sebagai staf ahli DPRD Sumut, Arya mencoba peruntungannya dengan mengikuti seleksi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumut.

Melalui proses seleksi tersebut, mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITB (1989-1995) ini pun terpilih sebagai anggota KPID Sumut. Di sana, Arya banyak belajar hal-hal terkait regulasi penyiaran. Sejak saat itu, dia dikenal sebagai ahli kebijakan media, hingga membawanya menjadi konsultan media.

Beberapa tahun kemudian, Arya menerima tawaran bergabung di salah satu perusahaan televisi berbayar Indovision. Tanpa pikir panjang, Arya mengambil kesempatan tersebut.

Di perusahaan media yang merupakan bagian dari media MNC itu, Arya dipercaya memegang berbagai posisi penting, seperti "corporate secretary" Indovision, Dirut Majalah Sindo Weekly, Direktur Global TV, Direktur pengelola satelit MNC, Pimpinan Redaksi, corporate secretary di MNC Group, Direktur Corporate Secretary MNC Group, dan terakhir sebagai Direktur Pemberitaan MNC Group.

Arya SinulinggaJuru Bicara Tim kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga. (Foto: Instagram/@arya.m.sinulingga)

Masuk Dunia Politik

Pada 2014, Arya pernah tergabung dalam tim sukses Prabowo-Hatta. Namun pada 2019, dia berbalik arah dengan menjadi salah satu tokoh sentral di Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Amin.

Pada 5 November 2019, Arya dipercaya sebagai stafsus BUMN. Sejak saat itu, Arya menyatakan mundur dari Partai Perindo untuk menjaga profesionalitas.

"Kita akan membenahi narasi-narasi di BUMN-BUMN supaya lebih baik kepada masyarakat. Apalagi nilai sebuah perusahaan sering sekali sangat tergantung kepada persepsi yang diterima oleh publik," ujar Arya.

Tak lama setelah penunjukannya sebagai stafsus BUMN, pada 25 November 2019, Arya kembali dipercaya untuk menduduki kursi komisaris PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Arya mengatakan posisi tersebut kosong usai ditinggalkan Fajar Harry Sampurno yang diberhentikan dari Deputi Kementerian BUMN

"Baru dirut dan komisaris. Dirutnya Pak Orias, komisarisnya tambah satu, Arya Sinulingga," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 25 November 2019.

Dalam suatu kesempatan, Arya pernah mengatakan semenjak dirinya menjabat sebagai stafsus BUMN, dia mengaku beberapa kali dilobi dan dikirimi curriculum vitae oleh banyak oknum yang memimpikan jabatan penting di BUMN.

Secara tegas, Arya menyatakan kalau hal tersebut bukanlah kewenangannya. Arya lantas mengutip perkataan Erick Thohir perihal syarat untuk dapat dipercaya menduduki posisi penting di BUMN, yaitu performa dan manajemen yang baik.

"Aku saja entah dilobi berapa direktur, aku aja bingung entah apalah kekuasaanku di BUMN, itu pun dilobi. Banyak kali lobi-lobi, tolong kepada teman-teman yang mau kirim CV, jangan lagi, enggak ada gunanya kirim CV ke saya, cape bang, banyak banget CV," ujar Arya dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa, 10 Desember 2019. []

Baca juga: 

Berita terkait
Profil Rhoma Irama, Dangdutan di Tengah Corona
Rhoma Irama menuai kontroversi usai bernyanyi pada acara khitanan putra Surya Atmaja di Kabupaten Bogor. Berikut sepak terjang sang Raja Dangdut.
Profil Ismunandar, Bupati Kutai Timur Kena OTT KPK
Bupati Kutai Timur Ismunandar beserta istrinya, Ence Firgasih, terjaring OTT KPK. Berikut sepak terjang sang bupati.
Profil Muhammad Nasir Anggota DPR yang Usir Dirut Inalum
Profil Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Demokrat Muhammad Nasir mengusir Direktur Utama PT Inalum Orias Petrus Moerdak dalam Rapat Dengar Pendapat.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.