Profil Anwar Ibrahim, Siap Rebut Jabatan PM Malaysia

Anwar Ibrahim akan bertemu Raja Malaysia pada pekan depan untuk membahas pengambilalihan jabatan perdana menteri dari Muhyiddin Yassin.
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim. (Foto: Tagar/Instagram/@anwaribrahim_my)

Jakarta - Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim, mengatakan akan bertemu Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah pada pekan depan. Anwar bakal membahas pengambilalihan jabatan perdana menteri dari Muhyiddin Yassin. 

“Yang Mulia telah mengizinkan saya bertemu pada hari Selasa, 13 Oktober 2020, insya Allah. Dalam pertemuan itu, saya akan menghadirkan mayoritas anggota parlemen yang kuat dan meyakinkan, seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya," kata Anwar dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 8 Oktober 2020, dikutip laman Asia One.

Dia meminta warga Malaysia tetap tenang dan berdoa dari rumah atau tempat kerja masing-masing. Anwar mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi movement control order (MCO) atau peraturan pembatasan pergerakan.

Kami memiliki mayoritas yang kuat dan tangguh. Saya tidak berbicara tentang empat, lima, enam (kursi), saya berbicara tentang lebih dari itu.

Pada 23 September lalu, Anwar mengklaim telah memperoleh dukungan kuat mayoritas parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. 

Kami memiliki mayoritas yang kuat dan tangguh. Saya tidak berbicara tentang empat, lima, enam (kursi), saya berbicara tentang lebih dari itu," katanya.

Kendati demikian, Anwar tidak memberikan angka spesifik, tapi dia menyebut dukungan terhadapnya mendekati dua pertiga dari 222 anggota parlemen. Dengan dukungan sebanyak itu, Anwar mengatakan posisi Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri Malaysia saat ini telah jatuh. 

"Dengan dukungan yang jelas dan tak terbantahkan serta mayoritas di belakang saya, pemerintahan yang dipimpin oleh Tan Sri Muhyiddin Yassin telah jatuh," ujarnya, dikutip the Star Online.

Profil Anwar Ibrahim

Karier politik Anwar dimulai ketika ia menjadi anggota parlemen Malaysia sejak tahun 1982. Ia sukses duduk di kursi wakil perdana menteri mendampingi Mahathir Mohamad pada 1993 hingga 1998. 

Pria kelahiran Bukit Mertajam, 10 Agustus 1947 ini juga sempat menjabat sebagai Menteri Keuangan Malaysia periode 1991-1998 saat ia menjadi anggota Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai besar dalam koalisi Barisan Nasional (BN) yang berkuasa saat itu.

Ia bersekolah di Sek Melayu Sungai Bakap, Sek Melayu Cherok Tokun dan Sek Ren Stowell, Bukit Mertajam. Anwar terpilih untuk melanjutkan ke Maktab Melayu Kuala Kangsar (MCKK) di Tingkatan Satu pada tahun 1960 dan menjadi Ketua Pelajar di sana.

Anwar melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Malaya pada tahun 1967 dan menjabat sebagai Presiden Pesatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM) dan Presiden Kesatuan Bahasa Melayu pada tahun 1968 selama masa kuliah.

Anwar pernah memimpin koalisi oposisi hingga dua kali, yakni ke 12 2008 - 2015 dan ke 16 sejak Mei 2020. Ia menjabat sebagai Presiden ke-2 Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan pemimpin Pakatan Harapan (PH) koalisi oposisi. Anwar juga merupakan Anggota Parlemen (MP) untuk Port Dickson sejak 2018.

Dalam perjalanan kariernya, Anwar sempat dipenjara karena kasus skandal sodomi dan dipecat secara tidak hormat pada 2 September 1998 sebagai wakil perdana menteri. 

Ia pun bereaksi dan mengajukan gugatan terhadap Perdana Menteri Mahathir Mohammad atas tuduhan pencemaran nama baik karena diduga melontarkan tuduhan tidak bermoral karena menyebut Anwar seorang homoseksual pada konferensi pers di Malaysia.

Banyak pengamat internasional menilai dipenjaranya Anwar akibat perselisihannya dengan Mahathir akibat krisis yang melanda Malaysia pada 1997. Pada 2 September 2004, Anwar dibebaskan oleh Perdana Menteri Abdullah Badawi. 

Anwar kemudian melanjutkan karier politiknya melalui Partai Keadilan (PK) dan kelompok oposisi Malaysia yang memperebutkan pemilihan umum 2008 dan 2013. Pada 2008, ia didaulat menjadi pemimpin oposisi dari 2008 hingga 2015.

Tak lama kemudian, tepatnya pada 16 Juli 2008, Anwar kembali ditangkap dengan tuduhan sodomi terhadap seorang asisten pribadinya yakni Saiful Bukhari Azlan. Dalam kasus kedua ini, ia berhasil dibebaskan sehari kemudian setelah membayar jaminan.

Pada pemilu 2018 Anwar bergabung dengan koalisi Pakatan Harapan (PH) bersama Mahathir Mohamad dan memenangi pemilu. Ia pun dibebaskan dari penjara setelah dimintakan pengampunan kepada Raja Malaysia.

Keluarga

  1. Istri : Datuk Seri Dr. Wan Azizah Wan Ismail
  2. Anak : Nurul Izzah
  3. Nurul Nuha
  4. Mohd Ehsan
  5. Nurul Ilham
  6. Nurul Iman
  7. Nurul Hana

Karier

  1. Anggota Parlemen Malaysia untuk Permatang Pauh (1982-1999)
  2. Perdana Menteri Malaysia (1993-1998)
  3. Ketua Oposisi Malaysia (2008). []

Baca juga: 

Berita terkait
Profil Azis Syamsuddin, Bisiki Puan untuk Matikan Mikrofon
Sebelum berpolitik, Azis sempat berkarier sebagai konsultan di American International Assurance (AIA) dan bankir di Bank Panin.
Anwar Ibrahim Temui Raja Malaysia untuk Jabatan Politik
Pemimpin Oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, akan menemui Raja Malaysia untuk membuktikan bahwa dia didukung anggota parlemen
Klaim Anwar Ibrahim Kemelut Politik Malaysia di Masa Pandemi
Di tengah-tengah pandemi virus corona kemelut politik terjadi di Malaysia ketika ada klaim dari pemimpin oposisi Anwar Ibrahim
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi