TAGAR.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan), menggantikan Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menjadi tersangka KPK atas dugaan korupsi.
Profil Amran Sulaiman
Amran merupakan Mentan di periode pertama pemerintahan Jokowi, 2014-2019. Ia merupakan sarjana pertanian dari Universitas Hasanuddin. Kemudian menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 di universitas yang sama di bidang pertanian.
Usai menamatkan pendidikannya dengan baik, Amran memutuskan untuk bekerja di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV yang berpusat di Makassar.
Ia bekerja di perusahaan tersebut selama beberapa tahun. Jabatan awalnya adalah Kepala Field Operation. Karena Amran memiliki kinerja yang bagus, ia dipromosikan menjadi Kepala Bidang Logistik.
Andi Amran Sulaiman memutuskan untuk hengkang dari perusahaan besar tersebut, karena pengalaman dan modal yang ia dapatkan dalam bekerja sudah cukup.
Amran memilih untuk fokus membangun bisnis yang telah ia rintis semasa kuliah, yakni bisnis racun tikus.
Ide bisnis tersebut muncul pada tahun 1992 saat serangan hama tikus muncul di Indonesia. Otak cemerlangnya mampu menciptakan sebuah bom tikus yang terbukti ampuh membasmi hama tersebut.
Racun tikus buatannya digunakan oleh 2,5 juta petani di Indonesia dan telah diekspor ke Jepang, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan beberapa negara lain.
Kemudian pada 2019, Amran yang menjabat sebagai Direktur PT Tiran Indonesia dan sempat diperiksa KPK. Pemeriksaan terhadap Amran terkait dugaan korupsi pemberian izin kuasa pertambangan eksplorasi dan eksploitasi serta izin usaha pertambangan operasi produksi dari pemerintah Kabupaten Konawe Utara tahun 2007 sampai 2014.
PT Tiran Indonesia merupakan bagian dari Tiran Group, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel. Merujuk situs Kementerian ESDM, Amran Sulaiman tercatat pemegang saham mayoritas PT Tiran Indonesia. []