Jakarta - Keputusan pemerintah menggandeng tiga tokoh dunia dalam proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah Kabupaten Panajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara dinilai memiliki pendekatan strategis tersendiri.
Dalam satu kesempatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan menuturkan bahwa penunjukan figur global itu dapat meningkatkan kualitas kepercayaan publik terhadap pemerintah.
"Saya sampaikan, yang ingin kita bangun disini adalah trust," ujar Presiden Jokowi usai menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020 di Jakarta, pekan lalu, 16 Januari 2020.
Adapun, ketiga aktor tersebut adalah Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed, Chief Executive Officer (CEO) Softbank Masayoshi Son, dan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Direncanakan, tiga orang tersebut akan menjadi pemodal utama sekaligus ambassador Indonesia untuk menarik investasi terkait agenda pemindahan ibu kota.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, planing pembangunan Ibu Kota Negara diproyeksi memakan biaya sekitar Rp83,8 triliun dalam lima tahun pengerjaan.
Dari jumlah tersebut, pemerintah akan menanggung sejumlah pengerjaan sarana strategis, seperti gedung kementerian/lembaga dan objek vital lain melalui skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sisanya, akan ditawarkan kepada sektor private dengan metode investasi langsung tanpa utang dan penjaminan negara.
Lantas, siapakah sebenarnya ketiga sosok level dunia ini sampai-sampai meraka berani berkomitmen membenamkan modalnya dalam pendirian IKN? Berikut Tagar berikan uraian singkatnya.
Sheikh Mohamed bin Zayed
Putra mahkota salah satu negara kawasan Timur Tengah ini dianggap dapat menjadi tokoh kunci untuk menarik minat investor asal negeri Arab. Prestasi dia yang berhasil merubah total wajah Abu Dhabi menjadi salah satu kota besar dunia patut diacungi jempol.
Putra ketiga dari Presiden Uni Emirat Arab pertama Zayed bin Sultan Al Nahyan itu bisa menjadi role model terbaik pengembangan kawasan perkotaan moderen dengan tumpuan utama sektor jasa.
Dia menerima jabatan sebagai Putra Mahkota Abu Dhabi setelah ayahnya menyematkan posisi tersebut pada November 2004. Sebulan kemudian, dia juga menjadi ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi yang mengurusi pengembangan dan perencanaan Emirat Abu Dhabi sekaligus anggota Dewan Petroleum Tertinggi. Pria 58 tahun itu juga merupakan kepala dewan untuk pengembangan ekonomi Abu Dhabi (ADCED).
Menurut laman Wikipedia, jumlah kekayaan keluarga bin Zayed ditaksir lebih dari US$15 miliar (2011). Sebagian besar harta tersebut didapatkan melalui pengembangan bisnis investasi pada Abu Dhabi Investment Authority.
Melalui capaian itu, klan bin Zayed didapuk sebagai keluarga kerajaan paling kaya nomor enam di dunia.
Masayoshi Son
Bos perusahaan keuangan multinasional asal Jepang itu merupakan punggawa utama dari Softbank Holding Company. Sebagai orang nomor satu, Son dikenal memiliki kepiawaian dalam menempatkan investasi pada sejumlah negara. Pria yang juga sangat ahli dalam bidang teknologi ini didaulat sebagai figur paling kaya kedua di Jepang dengan perkiraan harta mencapai US$ 18,2 miliar (Forbes:2014).
Sebenarnya, Son bukanlah sosok baru dalam pusaran ekonomi di Indonesia. Dia diketahui telah menyuntikan dana besar bagi market place lokal Tokopedia. Bahkan pada Juli tahun lalu, Son mengkonfirmasi akan menggelontorkan lagi US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 28 triliun untuk pengembangan usaha star up di Tanah Air.
Nantinya, sebagian besar dana tersebut akan dikucurkan kepada penyedia jasa layanan transportasi online Grab untuk membangun kantor keduanya di Indonesia. Sisanya, bakal disalurkan kepada Tokopedia sebagai bentuk komitmen penambahan modal investor.
Tony Blair
Pria bernama lengkap Anthony Charles Lynton Blair ini merupakan Perdana Menteri Inggris periode 1997 hingga 2007. Dia dinilai sebagai salah satu perdana menteri paling populer dalam sejarah Inggris.
Di masa kepemimpinannya, parlemen Inggri Raya sukses dia taklukan yang berbuah pada perpanjang masa jabatannya sebagai perdana menteri. Blair juga dikenal sangat handal dalam menjalankan fungsi pemerintahan dan pandai melobi kolega maupun seteru.
Baca juga: Jokowi Tinjau Proyek Creative Hub di Labuan Bajo
Kemampuannya dalam berbirokrasi tidak perlu diragukan lagi. Atas dasar itulah, Presiden Jokowi kemudian memilih Blair sebagai salah satu anggota Dewan Pengarah Ibu Kota Baru bersama dengan Sheikh Mohamed bin Zayed dan Masayoshi Son. []