Pria Emosi Bacok Pengendara Motor di Sleman

Seorang pria di Sleman membabi buta menyabetkan pedang kepada seorang mahasiswa. Padahal gegaranya sepele.
Petugas kepolisian saat menggelandang tersangka penganiayaan ke Mapolsek Mlati, Sleman, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - Seorang pria inisial NN, 36 tahun, nekat melakukan penganiayaan dengan cara membacok menggunakan senjata tajam jenis pedang kepada pengendara sepeda motor di Jalan Selokan Mataram, Pundong V, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

NN, warga Sleman yang diselimuti emosi itu sampai mengayunkan 10 kali sabetan pedang ke tubuh Ahmad Ardi Ardana, 19 tahun, yang merupakan seorang mahasiswa di Yogyakarta. Tak hanya itu, NN juga melayangkan beberapa kali pukulan bogem mentah yang mengenai pipi kiri.

Penganiayaan tersebut disebabkan karena tersangka merasa dibleyer oleh korban sewaktu berpapasan.

Kapolsek Mlati Komisaris Polisi Hariyanto didampingi Kepala Unit Reserse kriminal Inspektur Satu (Iptu) Dwi Noor Cahyanto mengatakan akibat perbuatannya, Ahmad menderita luka-luka di sekujur tubuhnya. Ahmad langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman untuk mendapat perawatan.

Menurut dia, peristiwa penganiayaan terjadi pada Jumat, 24 Juli 2020 sekira pukul 22.00 WIB. "Penganiayaan tersebut disebabkan karena tersangka merasa dibleyer oleh korban sewaktu berpapasan. Tersangka jadi emosi lalu melakukan aksi balas dendam," kata Kompol Hariyanta kepada wartawan saat jumpa pers di Mapolsek Mlati, Sleman, Jumat, 7 Agustus 2020.

Pembacok SlemanPolsek Mlati, Sleman, Yogyakarta saat jumpa pers kasus penganiayaan. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Menurut Iptu Dwi, peristiwa bermula saat NN yang berprofesi sebagai buruh harian lepas berpapasan dengan korban Ahmad Ardi di Jalan Selokan Mataram, Mlati, Sleman dengan menggunakan sepeda motor. NN merasa mendapat perlakuaan yang tidak menyenangkan oleh seseorang yang belum dikenal dengan membleyer.

Tak terima dengan hal itu, NN kemudian mengejar Ahmad menggunakan sepeda motornya. Tiba di tempat kejadia perkara (TKP), NN langsung memukul Ahmad dengan tangan kosong. NN terus meluapkan emosinya dengan membabi buta Ahmad.

Ahmad berusaha melarikan diri, namun usahanya belum membuahkan hasil. Saat itu, Ahmad sempat terjatuh tersungkur di jalan yang berujung dianiaya dengan cara ditendang oleh NN.

Baca Juga:

"Pelaku memukul korban sampai beberapa kali. Saat itu korban masih duduk di atas motornya dan sempat memberikan perlawanan. Beruntungnya ada warga yang melerai mereka dan pelaku langsung lari," ucapnya.

Namun, slang lima menit kemudian, NN kembali lagi ke tempat kejadian perkara dengan membawa sebilah pedang. NN langsung mengejar Ahmad sambil mengayunkan pedang yang dibawanya tersebut.

Melihat NN datang membawa pedang, Ahmad mengambil sebatang kayu bakar milik warga dan menggunakan untuk menangkis sabetan pedang. Saat itu NN menyebetkan sajam sekitar 10 kali sabetan. Namun mengenai korban hanya dua kali yaitu di bagian siku tangan kiri dan kepala belakang.

Usai berhasil melukai Ahmad, NN meninggalkan lokasi kejadian. NN juga membuang pedang yang digunakan untuk melakukan penganiyaan ke Selokan Mataram di Pundong Mlati, Sleman.

"Setelah mendapatkan laporan dari korban, petugas kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan berhasil meringkus pelaku tidak jauh dari tempat kejadian perkara," katanya.

Dwi menambahkan, sampai saat ini polisi belum menemukan barang bukti pedang yang telah dibuang oleh NN. Akibat perbuatannya, NN dijerat Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. []

Berita terkait
Komplotan Serang Warung dan Bacok Pembeli di Sleman
Komplotan orang menyerang warung burjo dengan membabi buta di Sleman. Datang mengobrak-abrik dan membacok pembeli yang sedang makan.
Klitih Beraksi Bacok Pelajar di Sleman Yogyakarta
Aksi klitih terjadi di Sleman. Seorang pelajar SMA dibacok di bagian kepala.
Pengamen Bertato Nekat Bacok Warga di Yogyakarta
Pengamen bertato asal Kulon Progo nekat membacok warga Sleman. Begini kronologinya.