Pamekasan - Seorang pria asal Desa Bulangan Barat, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, terpaksa dilarikan ke rumah sakit usai mengalami luka serius akibat dibacok dengan sebilah celurit oleh tetangganya sendiri.
Iya benar, korban pembacokan Ali merupakan warga kami. Ali berstatus sebagai petani dan memiliki tiga orang anak.
Informasi yang diterima Tagar mengungkapkan bahwa peristiwa pembacokan yang menimpa Ali Muddin, 45 tahun, terjadi sekitar 18.30 WIB, Sabtu 11 Januari 2020. Saat itu, Ali baru saja pulang menghadiri tahlilan di Desa Tebul Timur, Kecamatan Pegantenan.
Tiba-tiba di tengah jalan, dia diadang Syaiful Bahri, 26 tahun, yang tak tak lain tetangga sendiri. Seketika itu, Syaiful diduga melayangkan celurit ke arah Ali dan melukai sejumlah bagian tubuh dan wajahnya.
Hingga kini, belum jelas motif apa yang membuat Syaiful membacok tetangga itu. Namun dari informasi yang beredar, peristiwa itu dipicu persoalan asrama. Konon, Ali diduga ikut campur hingga menghalangi hubungan Syaiful yang gagal bertunangan dengan seorang gadis.
"Iya benar, korban pembacokan Ali merupakan warga kami. Ali berstatus sebagai petani dan memiliki tiga orang anak," kata Kepala Desa Bulangan Barat, Surahman, kepada wartawan di RSUD Slamet Martodirdjo Pamekasan.
Meski begitu, Surahman tidak bisa memastikan rumor asmara yang diduga menjadi pemicu terjadinya peristiwa berdarah itu. Menurutnya, hal tersebut sudah masuk ke ranah pihak kepolisian.
Awalnya pasca kejadian, Ali sempat dilarikan ke Puskesmas Pegantenan. Namun karena luka yang dideritanya cukup serius, dia pun dirujuk ke RSUD.
Namun kembali dirujuk ke Rumah Sakit di Surabaya karena saat jahitan luka Ali dibuka, tekanan darahnya turun drastis hingga 60 milimeter merkuri hydrargyrum (mmHg). Namun setelah dijahit lagi, tekanan darah Ali berubah 100 mmHg.
"Makanya pihak RSUD memperbolehkan Ali dibawa ke rumah sakit Surabaya, setelah tekanan darahnya bisa normal," katanya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Pamekasan, Iptu Nining Dyah Puspitasari, membenarkan peristiwa tersebut. Namun pihaknya belum mengetahui secara detail motif dan kronologis kejadian pembacokan itu.
"Masih mau konfirmasi ke Kasatreskrim," katanya melalui pesan WhatsApp. []