Presiden Putin Terbukti Terlalu Meremehkan Pertahanan Ukraina

Sir Jeremy juga menyebut tentara Rusia menyabotase peralatan militer mereka sendiri karena moral yang memburuk
Sir Jeremy mengatakan para penasehat Presiden Putin takut menyampaikan informasi tentang kekalahan Rusia dalam Perang Ukraina (Foto: abc.net.au/indonesian - AP/Russian Defence Ministry Press Service)

Canberra, Australia – Kepala badan intelijen Inggris, Sir Jeremy Fleming, mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah "sangat keliru menilai" soal kesulitan yang akan dihadapi dalam menyerang Ukraina.

Sir Jeremy juga menyebut tentara Rusia menyabotase peralatan militer mereka sendiri karena moral yang memburuk.

Sir Jeremy menyampaikan penilaian tersebut saat berpidato di National Security College (NSC) di Canberra dalam kunjungannya ke Australia.

Menurut Sir Jeremy Pemerintah Rusia mulai menyadari telah membuat kesalahan perhitungan strategis, namun penasihat Presiden Rusia "takut" untuk menyampaikan yang sebenarnya tentang tingkat kekalahan mereka.

Sir JeremySir Jeremy menyebut Presiden Putin telah memandang enteng kekuatan koalisi (Foto: abc.net.au/indonesian - Reuters/Hannah McKay)

"Jelas sekali (Putin) salah menilai perlawanan dari rakyat Ukraina," katanya. "Dia meremehkan kekuatan koalisi dalam menghadapi tindakannya. Dia meremehkan konsekuensi ekonomi dari sanksi yang dijatuhkan," ujar Sir Jeremy.

"Dia melebih-lebihkan kemampuan militernya sendiri akan mengamankan kemenangan yang cepat," jelasnya. "Kita percaya para penasihat Putin takut untuk mengatakan yang sebenarnya," tambahnya.

Sir Jeremy mengklaim tentara Rusia "menolak untuk melaksanakan perintah, menyabotase peralatan mereka sendiri dan bahkan secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat mereka sendiri".

Namun, Sir Jeremy tidak menyebutkan informasinya berasal dari mana.

Sir Jeremy menilai Rusia tidak mengerahkan serangan 'cyber' besar-besaran di Ukraina untuk melumpuhkan negara itu dan mengatakan serangan semacam itu bukan bagian utama dari rencana Rusia.

Namun dia mengatakan masih ada "niat berkelanjutan dari Rusia untuk mengganggu sistem pemerintahan dan militer Ukraina".

Sir Jeremy juga memperingatkan negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat dan Australia mungkin menjadi sasaran berikutnya.

"Kita tentu telah melihat indikator yang menunjukkan bahwa aktor siber Rusia mencari target di negara-negara yang menentang tindakan mereka," katanya.

putin dan xiXi Jinping tidak mengecam langkah Vladimir Putin ‘menginvasi Ukraina.’ (Foto: abc.net.au/indonesian - Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Dia juga menyampaikan penilaian yang blak-blakan tentang China, dengan mengatakan China memutuskan untuk mendukung Rusia saat ini sebagian karena berharap untuk merebut kembali Taiwan.

"(Presiden China Xi Jinping) tidak secara terbuka mengutuk invasi ini, mungkin menghitung bahwa hal itu membantunya menentang AS," katanya.

"Dan dengan tujuan untuk merebut kembali Taiwan, China tidak ingin melakukan apa pun yang dapat membatasi kemampuannya untuk bergerak di masa depan," katanya.

Namun, Sir Jeremy mengatakan kemitraan itu memiliki risiko bagi kedua negara otoriter.

"Rusia memahami bahwa dalam jangka panjang, China akan menjadi semakin kuat secara militer dan ekonomi. Beberapa kepentingan mereka berkonflik. Rusia bisa tersingkir," katanya (Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News untuk ABC Indonesia)/abc.net.au/indonesian. []

Serangan Balik Pasukan Ukraina Bikin Invasi Rusia Melambat

Latar Belakang Konflik Ukraina dan Invasi Rusia ke Donbas

Tentara Bayaran Suriah Bertempur untuk Rusia di Ukraina

Presiden Ukraina Perintahkan Pasukan Rusia “Pulang ke Rumah”

Berita terkait
Presiden Ukraina Perintahkan Pasukan Rusia “Pulang ke Rumah”
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, tampak optimistis dalam menilai situasi perang yang tengah berlangsung dalam sebuah pernyataan video
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.