Presiden Jokowi: Runway Kurang Panjang, Nanti Ada yang Ngrasani

"Terminal sudah bagus, run way kurang panjang. Nanti ada yang ngrasani, internasional kok run way masih 2.500 meter," tutur Jokowi di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/6) sore.
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan di appron terminal Bandara Ahmad Yani, Semarang Jawa Tengah, Kamis (7/6) sore. (Agus Joko Mulyono)

Semarang (Tagar 7/6/2018)  -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperpanjang landas pacu atau run way Bandara Ahmad Yani. Perpanjangan runway ditarget rampung akhir tahun 2019.

"Run way-nya kurang panjang Menteri, masih 2.500 meter. Jadi saya minta paling lambat akhir tahun depan bisa nambah jadi 3.000 meter. Terminal sudah bagus, run way kurang panjang. Nanti ada yang ngrasani, internasional kok run way masih 2.500 meter," tutur Jokowi di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/6) sore.

Presiden Jokowi berada di Semarang dalam rangka meresmikan pengoperasian terminal baru Bandara Ahmad Yani. Wajah baru terminal bandara berstatus internasional tersebut membuatnya kagum dan kaget.
"Saya benar-benar kaget karena secara arsitektur adalah bandara bagus, lingkungannya cantik," ujar dia.

Eco Green dan Percepatan Infrastruktur
Bagi Jokowi, fasilitas yang ada juga sudah memanjakan penumpang. "Fasilitas seperti bandara-bandara internasional yang kita lihat dimana-mana. Saya kira sudah sangat diatas standar, sangat bagus. Dari sisi infrastruktur, arsitektur saya senang sekali," ungkapnya.

Termasuk konsep eco green yang diusung di fasilitas pelengkap maupun di proses pembangunannya. Meski dibangun di atas area rawa namun terminal baru bandara tidak mengabaikan fungsi lingkungan.

"Saya titip ke Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, agar suasana lingkungan harus dijaga. Tanaman bakau di kanan kiri harus terus digalakkan. Di atas rawa tapi ramah lingkungan," pintanya.

Bandara Ahmad Yani awalnya adalah pangkalan udara TNI. Kemudian berkembang menjadi bandara sipil domestik dan saat ini berstatus bandara internasional. Dari yang awalnya berkapasitas 800 ribu penumpang per tahun kini meningkat menjadi 6,5 juta penumpang per tahun.

Bahkan kapasitas kargo, juga meningkat dari 10 ribu ton per tahun menjadi 16 ribu ton per tahun. Artinya kesempatan pengiriman kargo ke luar negeri sangat terbuka.

Jokowi menambahkan pengembangan terminal Bandara Ahmad Yani Semarang merupakan salah satu realisasi program percepatan pembangunan infrastruktur logistik di Tanah Air. Selain bandara, ada juga pelabuhan dan jalan tol. Infrastruktur logistik yang ada tersebut juga didesain saling terkoneksi satu sama lain.

"Dan satu demi satu akan selesai, karena memang ada yang dimulai 4 tahun lalu, 3 tahun lalu maupun 2 tahun lalu. Jalan tol, akhir tahun 2019, targetnya dari Merak sampai Banyuwangi harus sudah operasional," tegasnya.

Dengan terbangunnya koneksi infrastruktur logistik, Jokowi berharap geliat ekonomi dalam negeri makin terdorong cepat. Produk-produk dalam negeri juga diharapkan meningkat daya saingnya di mata asing.

"Artinya akan ada produktifitas yang lebih baik, daya saing yang lebih baik. Tinggal nanti tahap besar kedua adalah siapkan, benahi, perbaiki hal-hal terkait sumber daya manusia," tukas dia. (ags)


Berita terkait
0
Bestie Harus Tau, Ini Ciri-ciri Minyak Goreng Oplosan
Hal ini penting diingat karena mengonsumsi minyak goreng oplosan bisa menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya.