Purwokerto - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) perlu menambah jumlah perempuan sebagai menteri dalam susunan kabinet mendatang. Hal itu dikatakan Akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Wiwik Novianti.
"Presiden perlu menambah jumlah perempuan dalam kabinet mendatang guna mendukung program kesetaraan gender," katanya di Purwokerto, Jumat, 23 Agustus 2019, seperti diberitakan Antara.
Wiwik mengatakan, penambahan jumlah perempuan sebagai menteri akan sejalan dengan program pemberdayaan perempuan.
Presiden Joko Widodo jangan membentuk kabinet yang gemuk pada kabinet mendatang.
"Selain itu, penambahan jumlah perempuan sebagai menteri diperlukan mengingat banyak perempuan Indonesia yang cerdas, cakap dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang mumpuni," katanya.
Pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman Ahmad Sabiq mengatakan presiden terpilih diharapkan membentuk kabinet proporsional.
"Presiden Joko Widodo jangan membentuk kabinet yang gemuk pada kabinet mendatang," katanya.
Ia mengatakan, penyusunan kabinet harus wajar dan proporsional. Jangan sampai malah menjadi tidak efisien.
Selain itu, dia juga berharap presiden terpilih untuk memilih menteri yang cakap dan profesional. Selektif memilih menteri di kabinet mendatang.
"Pemilihan menteri akan lebih optimal dengan melibatkan KPK dan PPATK. Dengan demikian diharapkan tidak ada calon menteri yang memiliki jejak korupsi," katanya. []