Jakarta –‘Teka-teki’ pemindahan ibu kota terus bergulir. Tapi, Senin, 26 Agustus 2019 siang dari Istana Negara Presiden Joko Widodo(Jokowi) akhirnya mengumumkan lokasi ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur yaitu di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Dalam penjelasannya Jokowi mengatakan dua kabupaten itu yang ideal sebagai ibu kota negara menggantikan Jakarta.
Di kesempatan lain (16 Agustus 2018) Jokowi mengatakan bahwa beban Jakarta sangat berat karena selain sebagai pusat pemerintahan juga jadi kota yang bergelut dengan keuangan, bisnis dan perdagangan serta jasa.
Jakarta sebagai pusat bisnis dan perdagangan sangat beralasan karena bandar udara (Bandara) Soekarno-Hatta jadi bandara internasional dan Pelabuhan Tanjung Priok juga jadi pelabuhan berkelas internasional.
Namun, dengan 58 persen PDB di Pulau Jawa jadi beban karena 54 persen penduduk Indonesia, sekitar 150 juga, mendiami pulau yang disebut-sebut bisa tenggelam.
Sebelumnya, Menteri ATR Sofyan Jalil sempat ‘mendahului’ Jokowi dengan menyebut Provinsi Kaltim sebagai calon tempat ibu kota baru. Ketika itu Jokowi membantah keterangan Sofyan dengan mengatakan ada kajian yang belum dia terima.
[Lihat juga: Kontroversi Lokasi Ibu Kota Baru di Pulau Kalimantan]
Dikabarkan Jumat tanggal 23 Agustus 2019 Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menyerahkan hasil kajikan yang ditunggu Jokowi yaitu kajian tentang struktur tanah dan dampat ekonomi dari pembangunan ibu kota baru..
Dalam memberikan keterangan Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri ATR Sofyan Djalil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Kaltim Isran Noor. []
