Presiden Jokowi dan Prioritas Reformasi Birokrasi

Jokowi secara tegas mengatakan reformasi birokrasi harus bisa menembus jantungnya, dengan begitu bisa melayani masyarakat dengan cepat.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada penutupan Kongres II Partai Nasdem dan HUT ke-8 Partai Nasdem di Jakarta International Teathre, Jakarta, Senin, 11 November 2019. (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan reformasi birokrasi yang digulirkan pemerintah harus bisa menembus jantung birokrasi, sehingga dapat cepat melayani masyarakat.

Arahan Pak Presiden, target harus terukur, mencermati berbagai aspek termasuk waktu, manfaat yang termonitor, dan terevaluasi dengan baik.

"Sekarang sudah jalan, tapi kebanyakan hanya di kulit, yang diinginkan beliau (Presiden Jokowi) reformasi birokrasi yang sampai ke jantungnya," kata Menpan-RB Tjahjo Kumolo usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 19 November 2019, seperti diberitakan Antara.

Reformasi birokrasi, kata Tjahjo, bukan pemangkasan jumlah ASN, tapi merampingkan atau memperpendek jalur sehingga pelayanan lebih cepat.

"Ini tidak mengurangi penghasilan pegawai negeri yang empat juta itu, tapi tugas-tugas fungsional, apakah kepala desa, camat, dirjen, direktur, kasubdit dan lainnya, memperpendek jalur layanan, sehingga masalah perizinan dan bisa cepat melayani," ucapnya.

Tjahjo mengatakan pemanggilannya ke Istana Kepresidenan karena Presiden Jokowi memberikan tambahan arahan terkait dengan visi misi Presiden-Wapres 2019-2024 dan skala prioritas dalam reformasi birokrasi.

"Intinya perbaikan rekrutmen CPNS yang sekarang dalam proses. kedua, membangun manajemen kinerjanya, yang ketiga penataan birokrasi organisasi pemerintah yang harus semakin ramping, simpel, sehingga melayani masyarakat dan tahapan-tahapan perizinan, baik di pusat dan daerah yang semakin pendek," katanya.

Presiden Jokowi, lanjut Tjahjo, juga memberi arahan terkait reformasi regulasi birokrasi dan harmonisasi birokrasi antara pusat dan daerah dengan membangun inovasi, menerapkan IT, transformasi digital, reformasi struktural dan pengawasan yang efisien dan efektif.

"Kesimpulannya harus membangun hubungan tata kelola pemerintah yang semakin efektif dan efisien, mempercepat reformasi birokrasi di semua bidang," ucapnya.

Konteks reformasi birokrasi, kata dia, Kemenpan-RB sebagai koordinator yang terpadu dengan Kemendagri karena menyangkut pemerintah daerah, dengan Kemenko Polhukam karena terkait aspek stabilitasnya. Juga dengan Kantor Staf Kepresidenan pada hal-hal khusus, dengan Ombudsman RI.

"Arahan Pak Presiden, target harus terukur, mencermati berbagai aspek termasuk waktu, manfaat yang termonitor, dan terevaluasi dengan baik, kemudian diharapkan Kemenpan-RB konsisten membangun sistem reformasi birokrasi," ujar Tjahjo. []

Baca juga:

Berita terkait
Jokowi Ingin Ibu Kota Negara Terbaik di Dunia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan ibu kota di Kutai Kartanegara dan Penajem Paser Utara, bisa menjadi yang terbaik di dunia.
Arti Nama Tiga Cucu Presiden Jokowi
Nama tiga cucu Presiden selalu berhasil menarik perhatian publik, yakni an Ethes Srinarendra, Sedah Mirah dan La Lembah Manah.
Jokowi Masih Belum Tentukan Nama Wakil Panglima TNI
Hingga saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menentukan Wakil Panglima TNI, bawahan Marsekal Hadi Tjahjanto.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.