Jakarta - Pemerintah China mendukung tinjauan komprehensif World Health Organization (WHO) sebagai respons global terhadap pandemik coronavirus Covid-19.
Pernyataan Presiden Xi yang disampaikan melalui pidato format video pada Majelis Kesehatan Dunia, muncul saat resolusi yang didukung Uni Eropa (EU) dan Australia yang menyeru peninjauan tentang asal-usul dan penyebaran virus corona baru, memperoleh dukungan internasional. Pandemik itu telah menewaskan lebih dari 310.000 orang di seluruh dunia.
"China mendukung evaluasi komprehensif respons global terhadap epidemi setelah epidemi global terkendali, untuk merangkum pengalaman dan memperbaiki kekurangan," kata Presiden China Xi Jinping, Senin, 18 Mei 2020.
China sebelumnya menentang seruan Washington dan Canberra untuk penyelidikan itu, tetapi Presiden Xi memberi isyarat bahwa Beijing akan menerima peninjauan yang tidak memihak.
"Pekerjaan ini membutuhkan sikap ilmiah dan profesional, dan perlu dipimpin oleh WHO, dan prinsip-prinsip objektivitas dan keadilan perlu ditegakkan," kata Presiden Xi.
Presiden Xi kembali membela tindakan China ketika wabah Covid-19 muncul di negara itu dan mengatakan China terbuka dan transparan, dan telah bertindak cepat untuk berbagi informasi tentang penyakit tersebut.
Dia juga menjanjikan dukungan keuangan sebesar 2 miliar dolar AS (sekitar Rp 29,6 triliun) selama dua tahun ke depan untuk membantu penanganan virus corona, terutama untuk membantu negara-negara berkembang.
China juga akan membuat vaksin Covis-19 yang dikembangkan sendiri sebagai produk publik untuk membantu upaya penanggulangan pandemik corona.
"Beijing akan bekerja dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membangun depot dan pusat respons kemanusiaan global di China, serta membantu membangun apa yang disebut "koridor hijau" guna mendistribusikan barang-barang penting dengan cepat ke seluruh dunia," kata Presiden Xi.[]