TAGAR.id, Washington DC, AS - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, 25 Juli 2023, mengumumkan bahwa pemerintahannya mengusulkan aturan baru untuk mendorong perusahaan-perusahaan asuransi meningkatkan cakupan perawatan kesehatan jiwa.
Peraturan baru itu, yang masih harus melalui periode komentar publik, akan mengharuskan perusahaan asuransi untuk mempelajari apakah pelanggan mereka memiliki akses yang sama ke tunjangan medis dan kesehatan jiwa, dan kalau perlu, mengambil tindakan perbaikan.
Undang-Undang Paritas Kesehatan Jiwa dan Kesetaraan Kecanduan itu mensyaratkan perusahaan asuransi memberi tingkat pertanggungan yang sama untuk perawatan kesehatan jiwa dan fisik, meskipun administrasi dan advokat berpendapat bahwa kebijakan perusahaan asuransi membatasi akses pasien.
Ilustrasi: Remaja putri lebih mungkin untuk merasa bahwa kesehatan jiwa adalah penghalang untuk studi atau tujuan kerja mereka (Foto: voaindonesia.com/AP)"Saya tidak tahu apa perbedaan antara patah lengan dan gangguan kejiwaan - itu kesehatan," kata Biden dalam acara di Gedung Putih yang menyoroti pengumuman tersebut.
“Kita harus memenuhi janji paritas kesehatan jiwa sejati untuk semua orang Amerika Serikat sekarang.”
Aturan itu, jika diselesaikan, akan memaksa perusahaan asuransi untuk memastikan tunjangan kesehatan jiwa dan kesehatan fisik diberikan secara setara, dengan mempertimbangkan jaringan penyedia dan tingkat penggantian mereka dan apakah otorisasi sebelumnya diperlukan untuk perawatan.
Banyak orang membutuhkan perawatan kesehatan jiwa pada suatu masa dalam hidup mereka, kata Biden. Ia menjadikan penanganan krisis kesehatan jiwa sebagai bagian dari "agenda persatuan." Dalam pidato kenegaraan pada 2022, ia percaya, masalah ini akan mendapat dukungan bipartisan di Kongres. (ka/jm)/ Associated Press/voaindonesia.com. []