Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, Kartu Prakerja dipersiapkan pemerintah untuk mengurangi kesenjangan antara kompetensi SDM dan kebutuhan dunia kerja.
”Kartu Prakerja pada hakikatnya disiapkan untuk mengurangi gap antara kompetensi SDM dan kebutuhan dunia kerja,” kata Deputi Rudy dalam Diskusi Panel virtual bertajuk Peran Program Kartu Prakerja dalam Pembangunan SDM di Masa Pandemi pada Selasa 3 November 2020.
Diskusi Panel ini merupakan rangkaian kegiatan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pelaksana Program Kartu Prakerja dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor. Dalam kesepakatan itu, IPB akan memantau penyelenggaraan Pelatihan dalam ekosistem Prakerja yang tujuannya untuk menjaga standar mutu Pelatihan.
Kartu Prakerja pada hakikatnya disiapkan untuk mengurangi gap antara kompetensi SDM dan kebutuhan dunia kerja.
”Hal ini merupakan sebuah langkah yang tepat dalam mendorong penguatan tata kelola serta meningkatkan akuntabilitas program Kartu Prakerja ke depan,” tutur Deputi Rudy yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Tim Pelaksana Program Kartu Prakerja.
- Baca Juga : Bansos Kartu Prakerja Gelombang 11 Sudah Dibuka, Buruan Daftar
- Baca Juga : Tak untuk Pelatihan, 180 Ribu Peserta Kartu Prakerja Hangus
Adapun Program Kartu Prakerja saat ini digelar di 7 Platform Digital dengan 147 Lembaga Pelatihan yang menawarkan lebih dari 1.534 pelatihan. Sebelumnya, BPS mencatat 73% penganggur tidak pernah mengikuti pelatihan bersertifikat. Namun lewat Program Kartu Prakerja ini, sebanyak 5,6 juta peserta belajar materi pelatihan dan dinilai oleh ahli serta memperoleh sertifikat.[]