Prabowo dan Jokowi Seperti Hillary dan Obama

Prabowo Subianto calon presiden yang kalah, tidak jadi oposisi, malah jadi Menteri Pertahanan Jokowi. Tidakkah jatuh martabatnya?
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) menyalami Menteri Pertahanan Prabowo Subianto seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan Prabowo Subianto dan Jokowi seperti Hillary Clinton dan Barack Obama. 

Prabowo dan Jokowi adalah rival dalam pemilihan presiden 2019, Prabowo kalah kemudian jadi menteri Jokowi. Prabowo jadi Menteri Pertahanan.

Tidak sama persis, sedikit berbeda, Hillary dan Obama adalah rival dalam kontes Partai Demokrat menuju pemilihan presiden Amerika Serikat 2012. Hillary kalah kemudian jadi menteri Obama. Hillary jadi Menteri Luar Negeri.

Prabowo calon presiden yang kalah, tidak jadi oposisi, tapi jadi menteri, Ujang mengatakan hal tersebut tidak membuat martabat Prabowo jatuh. Prabowo tidak kehilangan kehormatan.

Beliau lebih tahu daripada saya.

Prabowo SubiantoPresiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (ketiga kanan), Wakil Presiden Maruf Amin (kedua kanan) dan Ibu Wury Estu Handayani (kanan) menyerahkan petikan keputusan kepada calon Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dalam rangkaian acara pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

"Calon presiden bukan jabatan. Di Amerika, Obama dan Hillary Clinton bersaing dalam Pilpres. Obama menang dan mengangkat Hillary jadi Menlu. Walaupun mereka dari satu partai," kata Ujang Komaruddin kepada Tagar dalam wawancara tertulis, Senin malam, 21 Oktober 2019.

Mengenai motivasi Prabowo menerima tawaran menteri, Ujang mengatakan, "Mungkin Prabowo ingin berdamai atau rekonsiliasi dengan Jokowi. Atau bisa juga ingin menggenapkan bintang di pundaknya dari bintang 3 (Letjen) menjadi bintang 4 (Jenderal) penuh." 

Pada hari itu Prabowo sudah disebut-sebut bakal jadi Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi jilid 2. Dan ternyata benar. Pada Rabu, 23 Oktober 2019, Presiden Jokowi mengumumkan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam pemerintahan periode 2019-2024.

"Menteri Pertahanan Bapak Prabowo Subianto. Saya kira tugas beliau, saya tidak usah menyampaikan, beliau lebih tahu daripada saya," tutur Presiden Jokowi saat mengumumkan nama-nama menteri di Istana Kepresidenan, Rabu pagi, 23 Oktober 2019.

Prabowo Subianto usai dilantik Presiden Jokowi, meminta waktu untuk terlebih dahulu mempelajari situasi sebelum mulai bekerja.

“Baru saja kita selesaikan pelantikan, saya harus lihat kantor kementerian dulu, pasti ada proses serah terima, saya belajar dulu situasi terakhir baru kita akan kerja,” kata Prabowo. []

Baca juga:

Berita terkait
Prabowo Tak Langsung Ngantor di Kementerian Pertahanan
Prabowo Subianto tak langsung berkantor di Kementerian Pertahanan setelah ditetapkan Presiden Jokowi menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).
Ryamizard Ucapkan Alhamdulillah Digantikan Prabowo
Ryamizard Ryacudu mengucapkan selamat untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahan yang baru.
Sertijab Prabowo Sebagai Menhan Akan Digelar Besok
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Agus Setiadji mengonfirmasi prosesi serah terima jabatan (sertijab) Prabowo Subianto.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura