Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa turut mengomentari merapatnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang merupakan partai opoisi ke Kabinet Kerja jilid II Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Suharso mengatakan meski banyak yang mempertanyakan Partai Gerindra tidak bekeringat karena oposisi, PPP tidak mengetahui terkait kalkulasi jatah menteri.
"Saya tidak punya otoritas itu," ujarnya di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019.
Tapi, menurut Suharso yang paling penting sebenarnya pemilihan presiden (pilpres) 2019 sudah selesai. Tak ada lagi istilah rival meski memang Prabowo lawan Jokowi di pilpres 2014 dan 2019.
"Satu hal kan pertandingan sudah selesai pertandingan sudah usai yang berhadapan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)," ucapnya.
Prabowo Diplot di Bidang Pertahanan
Prabowo Subianto mengatakan kedatangannya ke Istana Presiden, Jakarta, pada 16.13, Senin, 21 Oktober 2019 untuk menemui Jokowi. Dia diminta Jokowi untuk duduk di kursi Kabinet Kerja jilid II periode 2019-2024.
"Saya diminta dibantu beliau di bidang pertahanan," ucap Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019.
Bukan hanya Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menurutnya juga diminta untuk membantu Jokowi. Namun, untuk Edhy belum bisa diumumkan pada hari ini.
"Saya bersama saudara Edhy Prabowo, kami diminta untuk memperkuat kabinet dan saya sudah sampaikan bahwa keputusan kami dari Partai Gerindra apabila kami siap membantu. Hari ini resmi diminta dan kami sanggupi untuk membantu," ujarnya. []