Positif Covid-19 di Bantul: 13 Sembuh, 2 Meninggal

Total positif Covid-19 di Bantul 9 Mei 2020 ada 37 orang. Rinciannya 13 sembuh, 2 meninggal dan 22 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Ilustrasi sampel pasien virus Covid-19. (Foto: Tagar/Ilustrasi)

Bantul - Total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bantul, Yogyakarta per Sabtu, 9 Mei 2020 tercatat ada 37 orang. Dari jumlah ini, 13 orang dinyatakan sembuh, dua meninggal dunia serta 22 pasien masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kasus positif Covid-19 di Bantul yang menjalani perawatan pada hari sebelumnya ada 21 orang. Namun, bertambah satu pasien dari Kecamatan Sedayu, sehingga menjadi 22 orang.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, ada penambahan satu pasien positif Coronavirus di Bantul pada Sabtu 9 Mei 2020. Pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki, umur 26 tahun, asal Kecamatan Sedayu, Bantul.

"Jadi hari ini ada tambahan pasien positif lagi di Bantul, jenis kelamin laki-laki asal Sedayu. Dari penelusuran riwayat, dia pernah berpergian ke Jakarta dan bukan termasuk klaster DIY," katanya ketika dihubungi pada Sabtu 9 Mei 2020.

Pejabat yang akrab disapa Oki ini mengungkapkan, pasien tersebut baru saja tiba di Bantul. Saat menjalani pemeriksaan hasilnya positif dan saat ini sudah dirawat di Rumah Sakit Jogja International Hospital (JIH).

Lalu sisanya, 22 orang masih menjalin perawatan di sejumlah rumah sakit.

Dia mengatakan, bertambahnya satu orang, maka total pasien terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 yang berdomisili di Bantul totalnya berjumlah 37 orang. Rinciannya 13 pasien telah dinyatakan sembuh, dua orang meninggal dunia. "Lalu sisanya, 22 orang masih menjalin perawatan di sejumlah rumah sakit," ungkapnya.

Pasien Covid-19 asal Bantul menjalani di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19; rinciannya di RSPAU Hardjolukito 2 orang, RS Bethesda 1 orang, RS Lapangan khusus Covid-19 di Bambanglipuro 10 orang, RSUD Panembahan 6 orang, JIH 2 orang dan PKU Muhammadiyah Bantul 1 orang.

Pelayanan Puskesmas Pleret Dihentikan

Sementara itu, sejak 4 Mei hingga 10 Mei Puskesmas Pleret berhenti beroperasi melayani masyarakat. Alasan penutupan karena ada salah pegawai di puskesmas tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Helmi Jamharis mengatakan saat ini seluruh pegawai sedang menjalani isolasi mandiri. "Semua pegawai di karantina dan isolasi jadi memang harus ditutup untuk mengurangi penyebaran," ujar Helmi.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul ini mengatakan, di puskesmas tersebut ada 39 petugas yang melakukan kontak erat dengan positif Covid-19. Mereka diminta melakukan karantina mandiri di rumah.

Puskesmas baru dibuka lagi untuk layanan pada 11 Mei 2020 mendatang. "Puskesmas di sekitar Pleret agar membantu layanan kesehatan bagi warga Pleret yang membutuhkan urusan kesehatan,” katanya

Dia mengatakan, penutupan tersebut sesuai dengan Surat Edaran nomor 440/0/932 tentang Pengaturan Pelayanan di Puskesmas untuk Menegah Penyebaran Corona Virus Disease 2019. Sedangkan untuk kegiatan adminitratif dan pelayanan lain seperti tugas jaga kantor agar dijadwalkan dari petugas yang tidak kontak dengan konfirm positif Covid-19.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Transmisi Lokal Covid-19 Empat Kecamatan di Bantul
Kasus Covid-19 di Bantul, Yogyakarta sudah masuk kategori transmisi lokal di empat kecamatan.
Kata Camat Banguntapan Bantul soal 10 Pasien Corona
Camat Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, menyebut wilayahnya layak masuk kategori zona merah mengingat ada 10 pasien positif Corona.
Pemdes di Bantul Tetapkan Zona Merah Covid-19
Pemdes di Bantul, Yogyakarta menetapkan zona merah setelah ada satu warga yang positif terpapar Covid-19.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina