Ponsel Selundupan Bikin Negara Rugi Rp 4,5 Triliun

Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan penyelundupan 5.571 unit ponsel asal China yang berpotensi merugikan negara hingga Rp 4,5 triliun per tahun.
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono (tengah) pimpin kegiatan gelar kasus ribuan ponsel selundupan asal China di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Agustus 2019. (Foto: Antara/Fianda Rassat)

Jakarta - Sub Direktorat I Industri dan Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan penyelundupan 5.571 unit ponsel asal China yang berpotensi merugikan negara hingga Rp 4,5 triliun per tahun.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengungkapkan dalam sebulan, para penyelundup bisa menyelundupkan ponsel hingga delapan kali dan kerugian negara akibat tindak kejahatan tersebut sangat besar.

Empat tersangka yang diamankan memiliki peran yang berbeda dalam melakukan aksinya.

"Kita coba hitung kerugian dengan teman-teman Bea Cukai terkait biaya masuk yang mereka bayar untuk pajak. Selama satu bulan mereka masukan barang tujuh sampai delapan kali. Nilai pajak sekali masuk itu Rp 46,8 miliar lebih. Jadi kalikan saja kalau itu ada delapan kali berarti itu setahun sebanyak Rp4,5 triliun kalau delapan kali dalam satu bulan," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Agustus 2019, seperti diberitakan Antara.

Sementara, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Iwan Kurniawan menyebutkan empat tersangka yang diamankan memiliki peran yang berbeda dalam melakukan aksinya.

Tersangka pertama adalah FT alias AMG, 40 tahun yang berperan memerintahkan orang memasukkan ponsel selundupan dari China ke Indonesia melalui Singapura. FT diketahui sudah sekitar 15 tahun terlibat dalam kegiatan tersebut.

Kemudian ada tersangka lAD, 59 tahun dan YC, 36 tahun, diketahui sudah satu tahun terlibat sebagai penjual ponsel selundupan tersebut secara daring.

Terakhir ada tersangka TCK, 29 tahun, terlibat dalam kegiatan tersebut selama satu tahun terakhir, dengan peran mendaur ulang ponsel bekas dan menjualnya secara daring.

"Modus penyelundupannya macam-macam, ada yang pakai kapal. Ini dari China atau Hongkong, Singapura masuk ke Batam, diselundupkan ke Jakarta dengan jalur macam-macan tanpa bayar pajak," ujar Iwan.

Dalam pengembangan kasus tersebut polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yang telah tersebar di gerai ponsel di ITC Roxy Mas dan Cempaka Mas. Total sebanyak 5.571 unit hp berbagai merek diamankan polisi.

"Sebanyak 5.500 sekian hp dari berbagai jenis diamankan. Mereknya ada Iphone, Samsung, Xiaomi, Sony," tuturnya.

Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 52 junto 32 ayat (1) UU RI tentang tindak pidana komunikasi, Pasal 104, Pasal 106 UU RI tentang tindak pidana perdagangan dan Pasal 62 UU RI tentang perlindungan konsumen. Tersangka terancam hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar.

Ponsel selundupan yang disita petugas antara lain dari bermerek Apple, Xiaomi, Ssamsung, Sony, Verizone, Motorola, Sony Ericsson, Nuu N4L, Sharp, Arau, TapDocomo, LTV, Hanom, Goms, Osmo, Nokia dan Oppo.[] 

Berita terkait
Ini Cara Cek Ponsel Legal atau Ilegal
Sejumlah ponsel BM akan diblokir dengan cara mengecek validasi nomor International Mobile Equipment Identity pada setiap ponsel.
Cara Cek IMEI, Awas Ponsel Diblokir Pemerintah
Kebijakan pemblokiran ponsel ilegal atau black market tengah dipersiapkan oleh pemerintah.
Tujuh Ponsel Gaming dengan Spesifikasi Mumpuni
Ponsel zaman sekarang ini tidak hanya untuk melakukan kegiatan standar. Bermain game skala berat bisa dilakukan di ponsel pintar.
0
AS Mulai Terapkan Larangan Impor Barang dari Xinjiang
AS terapkan larangan impor barang produksi dari wilayah Xinjiang, China, kini mulai diberlakukan dengan alasan ada genosida di sana