Jakarta - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menerapkan sistem gelembung atau bubble PON XX Papua sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 pada penyelenggaraan pesta olahraga multievent nasional itu.
"Atlet, ofisial, OC, LO, petugas asrama, petugas transportasi harus tinggal di tempat yang sama. Dipastikan petugas kesehatan dan petugas pengamanan tersedia untuk mengawasi berjalannya sistem bubble," menurut lampiran hasil rapat Koordinasi PON dengan lintas kementerian/lembaga Senin, 30 Agustus 2021.
Sistem gelembung tersebut diberlakukan untuk membatasi kontak dengan orang lain di luar kelompok, agar dapat mencegah penyebaran Covid-19.
Tes Covid-19 dilakukan bagi semua orang yang akan masuk ke arena hasil tes positif maka atlet melakukan isolasi atau tidak boleh bertanding.
Mitigasi risiko penularan Covid-19 juga dilakukan melalui peningkatan sosialisasi buku panduan pengendalian Covid-19 kepada penyelenggara, atlet, ofisial dan masyarakat.
PB PON XX Papua telah menerbitkan tiga buku pedoman pelaksanaan PON, yakni berjudul "Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 PON XX Papua tahun 2021," "Pedoman Pelayanan Kesehatan PON XX Papua tahun 2021" dan "Paduan Pengawasan Doping PON XX Papua tahun 2021."
- Baca Juga: PON XX Papua Akan Diliput 1.157 Jurnalis se-Indonesia
- Baca Juga: PON XX Papua Akan Diikuti 7.066 Atlet
PB PON bersama Dinas Kesehatan Provinsi Papua juga akan menyediakan APD petugas lapangan, cairan pembersih tangan (hand sanitizer), sabun cuci tangan dan sarana kebersihan lainnya untuk atlet, serta menyiapkan fasilitas tes rapid antigen di setiap arena dan wisma atlet.
Selain memastikan penerapan protokol kesehatan pada saat penyelenggaraan PON XX berjalan baik, panitia juga menambahkan sub-koordinator respon wabah Covid-19 dalam struktur panitia bidang kesehatan.
- Baca Juga: Dukung PON XX Papua, PLN Perkuatan Keandalan Sistem Listrik
- Baca Juga: Mahfud MD Sebut Pemerintah Siap Gelar PON XX di Papua
Hasil rapat koordinasi itu juga menyebutkan bahwa atlet dan ofisial harus sudah mendapatkan dua dosis vaksin. Selanjutnya, keberangkatan atlet diatur sesuai dengan jadwal pertandingan, sementara saat tiba di Papua, atlet akan dites ulang dengan PCR atau antigen.
"Tes Covid-19 dilakukan bagi semua orang yang akan masuk ke arena. Hasil tes positif, maka atlet melakukan isolasi atau tidak boleh bertanding," demikian menurut hasil rapat tersebut. []