Polres Siantar Copot 24 Knalpot Blong Milik Pebalap

Polres Pematangsiantar mengamankan 24 unit knalpot blong yang digunakan pebalap liar
Kapolres Pematangsiantar AKBP Heribertus Ompusunggu dan Kasat Lantas AKP Septian Dwi memperlihatkan kenalpot blong. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu)

Pematangsiantar - Polres Pematangsiantar, Sumatera Utara mengamankan sebanyak 24 unit knalpot blong yang digunakan pengendara sepeda motor dan dua unit Vespa saat Operasi Ketupat Toba 2019.

Kapolres Pematangsiantar AKBP Heribertus Ompusunggu menyampaikan itu dalam konferensi pers di Markas Polres, Jalan Sudirman, Jumat 14 Juni 2019 sekitar pukul 15.30 WIB

Heribertus mengatakan, kebanyakan knalpot blong itu diamankan dari para remaja yang hendak melakukan balap liar. Suara knalpot itu mengganggu kenyamanan masyarakat.

Artikel lainnya: Kapolres Siantar Bantu Penderita Tumor di Leher

"Yang pertama untuk balap-balap liar yang menggunakan knalpot racing kita copot dan kita buat surat pernyataan. Kemudian knalpot ini tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Ini motornya di Polres, suaranya sampai ke Ramayana," ucapnya memperlihatkan bentuk knalpot.

Untuk Vespa yang juga ikut diamankan, Heribertus menuturkan, bentuknya tidak memenuhi standar. Dibentuk sedemikian rupa menjadi roda tiga. Di mana itu akan menggangu pengendara dan dapat menyebabkan kecelakaan.

"Ada dua unit Vespa rakitan yang tidak sesuai standar yang bisa menyebabkan kecelakaan dan tabrakan bagi pengguna jalan dan dibuat menjadi roda tiga. Kita amankan selama 13 hari oprasi Mantab Brata," ungkapnya.

Dijelaskannya, rata-rata pengendara yang melakukan pelanggaran diberikan surat tilang dan surat pernyataan kepada orang tua dan pihak sekolah agar menegur murid-muridnya yang melakukan pelanggaran.

Artikel lainnya: Polda Sumut Bekuk Warga Siantar Bawa 9 Kilo Sabu

Selama Operasi Ketupat Toba sebanyak 80 persen yang ditindak justru masih di bawah umur dan berstatus pelajar.

"Selain knalpot, pengemudi yang tidak menggunakan safety belt ada sembilan unit yang kita tindak, melawan arus ada sembilan dan pengemudi di bawah umur ada 21 orang," terangnya.

Kasat Lantas Polres Pematangsiantar AKP Septian Dwi menjelaskan, rata-rata pengendara yang melakukan balap liar didominasi dari luar daerah Kota Pematangsiantar. Seperti dari Tanah Jawa, Perdagangan, Parapat dll.[]

Berita terkait