Polisi Siapkan Skenario Jika Jokowi Lockdown Jakarta

Polda Metro Jaya telah mempersiapkan skenario bila Presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan lockdown Jakarta.
Jalanan Jakarta lengang, sebagian perusahaan telah menerapkan bekerja dari rumah untuk menekan penyebaran corona Covid-19. Foto Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu, 28 Maret 2020. (Foto: Antara/Reno Esnir)

Jakarta - Polda Metro Jaya telah mempersiapkan skenario penutupan akses dari dan menuju Jakarta. Ancang-ancang itu dilakukan kepolisian bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan kebijakan karantina wilayah atau lockdown di  Ibu Kota.

"Situasi Jakarta sekarang tidak ada karantina wilayah atau lockdown (masih social distancing). Namun tetap latihan. Kita sudah latihan apapun yang akan terjadi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada Tagar, Minggu, 29 Maret 2020.

Memerintahkan Kabagops penutupan jalan atau alih arus kendaraan yang akan keluar/ masuk ke Jakarta.

Latihan yang dimaksud Yusri merujuk pada surat telegram Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana kepada seluruh Kapolres di jajarannya. Surat telegram bertanggal Sabtu, 28 Maret 2020 itu memerintahkan pembuatan rencana pengamanan lockdown Jakarta.

"Memerintahkan Kabagops (kepala bagian oprasional membuat renpam (rencana pengamanan) penutupan jalan atau alih arus kendaraan yang akan keluar/ masuk ke Jakarta," kata Kapolda seperti tertulis dalam surat telegram.

Penutupan jalan ini mencakup jalan kecil, jalan kampung, arteri dan tol. Untuk memaksimalkan rencana ini, polisi menggaet TNI Kodam Jaya dan BUMN jasa jalan tol Jasa Marga.

Kapolda meminta rencana pengamanan yang telah dibuat untuk disampaikan dalam rapat koordinasi pada Senin, 30 Maret 2020. Meski demikian, dalam surat telegram dua halaman ini, tak disebut kemungkinan waktu Jakarta lockdown.

Karantina wilayah Jakarta sebagai pusat sebaran wabah corona disuarakan berbagai kalangan. Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia misalnya, menghimbau Pemerintah Pusat menutup wilayah yang telah menjadi pusat sebaran virus corona.

Jakarta diketahui berada di urutan pertama dengan jumlah pasien positif virus corona terbanyak di Indonesia. Per Minggu, 29 Maret 2020, pukul 18.00 WIB, laman corona.jakarta.go.id melaporkan 701 warga DKI positif terinfeksi Covid-19 dengan rasio kematian 10,1 persen.

Menurut Dewan Guru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pertimbangan karantina wilayah atau local lockdown secara selektif dapat menjadi salah satu alternatif bagi Indonesia. Menurutnya, penutupan wilayah atau provinsi yang sudah terjangkit infeksi Covid-19 dapat memutus rantai penularan infeksi, baik di dalam maupun di luar wilayah. 

Secara nasional, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia berjumlah 1.285 orang pada Minggu sore, 29 Maret 2020. Data tersebut naik sebanyak 130 kasus dari 1.115 orang positf corona, 59 orang sembuh, dan 102 pasien meninggal dunia pada Sabtu 18 Maret 2020.

Berita terkait
KPK Tolak Tantangan Kasih 100% Gaji untuk Atasi Corona
KPK menolak tantangan yang diberikan ICW perihal seluruh gaji para pemimpin lembaga antirasuah disumbangkan kepada penanganan virus corona.
KSPI Ancam DPR Jika Bahas Omnibus Law saat Masa Corona
KSPI mengancam akan menjalankan aksi massa besar-besaran jika anggota DPR tetap membahas RUU Omnibus Law.
Demokrat Desak Jokowi Lockdown Kota Terdampak Corona
Partai Demokrat mendesak Pemerintah Jokowi menerapkan lockdown terhadap kota-kota yang terkena dampak virus corona paling tinggi di Indonesia.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi