Polisi Jaga Batas Kota Surabaya saat Natal dan Tahun Baru

Sebanyak 670 personel gabungan disiagakan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru. Termasuk menjaga lima titik perbatasan Kota Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir saat apel pengamanan Natal dan Tahun Baru di Mapolrestabes Surabaya, Senin, 21 Desember 2020. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Surabaya - Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Surabaya bersama TNI, Dishub, Satpol PP, BPB Linmas menggelar apel persiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru di Mapolrestabes Surabaya. Setidaknya 670 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru.

Wakil Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Wakapolrestabes) Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Hartoyo mengatakan momen perayaan Natal dan Tahun Baru, Polrestabes Surabaya mengerahkan 455 personel ditambah dari TNI, Dishub, Satpol PP, dan BPB Linmas. Selain bantuan dari TNI dan Pemkot Surabaya, juga ada unsur masyarakat seperti Banser.

Karena kita masih dalam bingkai penanggulangan Covid-19, sehingga bukan hanya aman dan damai, tetapi sehat juga.

"Total ada 670 personel itu dari TNI, Dishub, dan Linmas dan lain-lainnya. Kalau murni Polri 455 personel," ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Hartoyo mengaku pengamanan momen Natal dan Tahun Baru juga tak lepas dari pengetatan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal itu dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi Natal dan Tahun Baru aman, tertib, damai dan sehat.

"Karena kita masih dalam bingkai penanggulangan Covid-19, sehingga bukan hanya aman dan damai, tetapi sehat juga," ucapnya.

Terkait titik rawan saat momen Natal dan Tahun Baru, Hartoyo mengaku pihaknya sudah menyiapkan pos pengamanan di batas kota. Ia mengaku setidaknya ada lima titik yang disiapkan di batas kota.

"Yang jelas pos pengamanan di batas kota. Ada lima titik disiapkan di batas kota," kata dia

Ia menambahkan setidaknya ada 10 pos pengamanan dan 11 pos pelayanan selama momen Natal dan Tahun Baru. Selain Pos Pengamanan dan Pelayanan, pihaknya juga menyiapkan pos pantau yang beroperasi pada pukul 8.00 hingga 18.00 WIB.

"Kemudian ada juga pos pantau yang sifatnya tidak tetap antara pukul 8 hingga 18.00 WIB. Tapi kalau Pos Pelayanan dan Pos Pengamanan itu 1x24 jam," kata dia.

Hartoyo juga menegaskan tidak boleh ada sweeping. Polrestabes Surabaya bersama TNI menjamin akan memberi rasa aman kepada warga yang beragama Kristiani merayakan dan beribadah Natal denga khusyuk dan aman.

"Sweeping tidak boleh ada. Saya jamin kita dari TNI-Polri dan unsur pengamanan lain, kita pastikan saudara-saudara kita yang merayakan Natal dapat melaksanakan ibadah dengan khidmat kemudian aman dan tanpa gangguan," ucapnya.

Sementara terkait perayaan pergantian tahun, Hartoyo menegaskan pihaknya dengan tegas adanya perayaan. Polrestabes Surabaya akan menindak tegas dengan melakukan razia jika ada pihak merayakan malam pergantian tahun.

"Sudah kita imbau kemarin, dan juga forkopimda, kemudian ditegaskan pak Kapolres tidak boleh ada perayaan malam tahun baru. Silakan lakukan refleksi diri di rumah masing-masing," ucapnya.[]

Berita terkait
Risma Ingatkan RS Rujukan Covid-19 di Surabaya Hampir Penuh
Wali Kota Surabaya berencana akan mengaktifkan kembali Hotel Asrama Haji disaat sejumlah RS rujukan Covid-19 di Surabaya hampir penuh.
Kapolrestabes Surabaya: Tindak Tegas Jambret Lukai Anak
Seorang ibu menjadi korban jambret di Jalan Tidar, Surabaya. Meski tasnya aman, tetapi anaknya terluka parah di bagian kepala.
Jenis Terompet yang Diimbau Tak Dijual di Surabaya
Pemkot Surabaya menilai terompet ditiup bisa memiliki risiko penularan Covid-19 cukup besar.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.