Bandung - Untuk mencegah aksi teror, seperti yang terjadi di Polrestabes Medan bulan November lalu, Polrestabes Bandung membatasi aktivitas ojeg online (Ojol) di sekitar Gereja saat Natal.
Hal tersebut disampaikan langsung Kapolretabes Bandung, Kombes Pol Irman Sugema. Menurut Kombes Irman, pihaknya telah berkordinasi dengan pihak penyelenggara acara di gereja terkait pembatasan aktivitas Ojol di sekitar Gereja.
Hal ini dilakukan lantaran beberapa waktu lalu telah terjadi aksi teror yang dilakukan seseorang dengan menggunakan atribut Ojol saat kejadian.
"Kami sudah meminta kepada kepanitiaan dan pengurus gereja, kita batasi aktivitas ojeg online karena pengalaman kita kemaren di Medan bahwa pelaku itu menggunakan identitas dari ojek online," jelasnya, Selasa 24 Desember 2019.
Kapolrestabes juga meminta agar para rekan-rekan driver tidak menyalahartikan kebijakan ini, terlebih Irman juga meminta kerjasama kepada rekan rekan Ojol untuk ikut menjaga kondusifitas.
"Jadi kalau ada pemesanan-pemesanan cukup di gerbang saja, sebagaimana SOP yang kami berlakukan di Polrestabes, bahwa Ojol tidak boleh masuk ke dalam," paparnya.
Kalaupun ada yang memesan sesuatu melalui aplikasi online, transaksi hanya bisa dilakukan di luar pagar gereja, Ia juga menambahkan bahwa kebijakan pembatasan aktivitas Ojol ini dilakukan di seluruh gereja, yang ada di Bandung.
"Di semua gereja sudah kami berikan imbauan, bahwa aktivitas ojol transaksinya di luar pagar untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kapolrestabes.
Irman mengatakan bahwa ada beberapa Gereja yang jadi prioritas di Bandung sebanyak 12 gereja dari 163 gereja yang ada di Kota Bandung.
"Gereja prioritas ada 12 dari 163 gereja yang harus kami laksanakan pengamanan," jelasnya usai kegiatan sterilisasi Gereja Katedral di samping Mapolrestabes Bandung, Selasa, 24 Desember 2019.
Selain sterilisasi area, saat misa Natal, pemeriksaan barang para jemaah juga dilakukan pihak kepolisian, pemeriksaan dilakukan secara berlapis.
"Nanti kita lakukan pemeriksaan kepada jamaah gereja, kita laksanakan pemeriksaan berlapis. Nanti dalam pemeriksaan awal oleh tim kita kemudian dari dalam nanti dari pamdal," paparnya. []