Poligami Benyamin dan Kesalahan Saraswati yang Dicari-cari

Politisi PSI Mohamad Guntur Romli menduga ada modus patgulipat dalam kasus poligami Benyamin Davnie dan pelaporan Rahayu Saraswati.
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel nomor urut 1 Muhamad-Saraswati. (Foto:Tagar/Fb MS Center)

Jakarta – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menduga ada modus patgulipat dalam kasus poligami Benyamin Davnie dan pelaporan Rahayu Saraswati. Sebab, pelaporan Rahayu Saraswati dihentikan, kasus poligami Benyamin Davnie juga dihentikan. Padahal menurutnya dua kasus yang sangat berbeda.

Sebelumnya, ada laporan yang disebut Guntur Romli mengada-ada, perihal Calon Wakil Wali Kota Tangsel nomor urut satu Rahayu Saraswati yang dianggap lulusan S2, tetapi hanya menyertakan ijazah SMA di Swiss saat mendaftar ke KPUD Tangerang Selatan.

Untuk menghentikan pelaporan terhadap Benyamin Davnie, Rahayu Saraswati harus dicari-cari kesalahannya, dilaporkan juga, nanti ujung-ujungnya semuanya dihentikan, ini skenario yang saya khawatirkan.

Padahal, dalam biografi lengkap Rahayu Saraswati yang didaftarkan ke KPUD Tangsel jelas ditulis ia kuliah di Universitas Virginia AS tetapi tidak selesai lantaran ada kecelakaan dan kemudian pindah ke London.

Sedangkan dalam Benyamin Davnie, yang dipermasalahkan adalah bekas pendaftaran ke KPUD Tangsel yang hanya mencantumkan satu orang istri, padahal berdasrkan bukti, ada juga yang mengaku sebagai istrinya.

Mohamad Guntur RomliPolitisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli. (Foto:Tagar/Wikipedia)

Apalagi, pelaporan terhadap Rahayu Saraswati dilakukan setelah adanya pelaporan terhadap poligami Benyamin Davnie. Sehingga menurut Guntur Romli Rahayu Saraswati dicari-cari kesalahannya untuk menghentikan pelaporan terhadap Benyamin Davnie.

"Untuk menghentikan pelaporan terhadap Benyamin Davnie, Rahayu Saraswati harus dicari-cari kesalahannya, dilaporkan juga, nanti ujung-ujungnya semuanya dihentikan, ini skenario yang saya khawatirkan,” sebut Guntur Romli melalui postingan di laman Facebooknya, Jumat, 13 November 2020.

Sehingga menurut Guntur Romli sudah tepat jika Bawaslu Tangsel dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), lantaran menghentikan kasus pelaporan terhadap Benyamin Davnie yang buktinya sah dan valid menyatakan dia hanya menulis satu orang istri dalam berkas pendaftaran padahal ada bukti dokumen perempuan lain yang juga mengaku sebagai istri Benyamin.

Gara-gara kasus ini menurut Guntur Romli, banyak beredar di WAG di warga Tangsel yang menyebut ada pelecehan terhadap 2 wanita di Pilkada Tangsel.

"Di Pilkada Tangsel ada pelecehan terhadap 2 wanita, yang pertama Saras yang kedua Lista. Yang pertama Saras dilecehkan melalui foto hamilnya, yang kedua Lista dilecehkan karena tidak diakui sebagai istri karena tidak dicantumkan dalam bekas pendaftaran Benyamin Davnie", tulisnya.[]

Berita terkait
Ngaco, Ada yang Fitnah Rahayu Saraswati Ngaku-ngaku Lulus S2
Politisi PSI Mohamad Guntur Romli mengatakan, laporan Saraswati dianggap lulusan S2, mengada-ada.
Isu Buaya Lepas Buat Takuti Saraswati Susur Sungai Cisadane?
Tim Sukses Rahayu Saraswati, sempat berfikir untuk membatalkan kegiatan Susur Sungai Cisadane seiring beredarnya kabar mengenai 43 buaya lepas.
Mereka Ingin AHY Jadi Presiden: Umat Butuh Sosok Umar bin Khattab
Mereka mendoakan AHY jadi presiden dalam Pilpres 2024. Mereka kagum dengan keberanian AHY yang seperti Umar bin Khattab. Siapa mereka.