Polda DIY Punya E-Nose, Alat Canggih Deteksi C-19

RS Bhayangkara Polda DIY punya alat canggih deteksi dini virus C-19. Bisa mengetahui positif atau negatif cukup dengan embusan nafas.
RS Bhayangkara Polda DIY. (Foto: rsbhayangkarajogja.com)

Sleman - Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat terobosan dan inovasi kreatif, yakni berupa alat pendeteksi virus corona atau Covid-19. Cara kerja alat canggih tersebut hanya dengan embusan nafas.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto mengatakan terciptanya alat canggih yang diberi nama E-Nose tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Launching terobosan kreatif tentang penggunaan E-Nose sebagai alat deteksi Covid-19 ini menjadi pertama di Indonesia. "Dengan embusan nafas tersebut, petugas medis tidak perlu berlama-lama mendeteksi Covid-19 dengan PCT tetapi dideteksi dengan alat ini," kata Yuliyanto kepada wartawan dalam ketarangannya pada Rabu, 26 Agustus 2020.

Dengan embusan nafas tersebut, petugas medis tidak perlu berlama-lama mendeteksi Covid-19 dengan PCT tetapi dideteksi dengan alat ini.

Kata Yuliyanto, usai alat digunakan, nantinya langsung keluar dengan hasil positif atau negatif. Hal ini akan menjadi solusi yang cepat untuk mendeteksi dini penyebaran virus corona sekaligus memutus penularan virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Cina tersebut.

Yuliyanto menambahkan, E-Nose dilauncing pada Rabu, 26 Agustus 2020. RS Bhayangkara menjadi RS pertama yang memiliki alat canggih tersebut. Kemudian dilanjutkan ke RS Bhayangkara seluruh Indonesia.

Kapolda DIY, Irjen Pol Asep SuhendarKapolda DIY, Irjen Pol Asep Suhendar saat memberikan bingkisan kepada pasien dalam kegiatan yang dilaksanakan di RS Bhayangkara Polda DIY. (Foto: Istimewa)

Ps. Karumkit Bhayangkara Polda DIY Komisaris Besar Polisi dr. Theresia Lindawati, menerangkan bahwa penyerahan secara simbolik Alat Deteksi Cepat Covid-19 berbasis VOC Analysis (GeNovid) oleh Rektor UGM kepada Karumkit R. Said Sukanto.

Dalam rangka Hari Bhayangkara ke-74 Tahun 2020, RS Bhayangkara Polda DIY juga melaksanakan bakti kesehatan operasi bibir sumbing yang sudah dilaksanakan pada 16 Agustus 2020 dengan hasil screening 10 peserta.

Meurut dia, untuk bidang medis ini terutama di era pandemi tentang penanganan pasien corona, sudah dilaksanakan Plasmakompla bekerja sama dengan UGM. Yakni menyembuhkan pasien dengan terapi plasmakomplapesen sehinga pasien covid red sedang bisa tertangani lebih cepat dan membantu. "Tujuannya kami ingin masyarakat turut senyum bersama Polri di Hari Bhayangkara ke-74," katanya. []

Berita terkait
3 Indikator Kesehatan Berdasarkan Zona Penyebaran C-19
Wiku Adisasmito mengatakan peta zona Risiko penyebaran pandemi Covid-19 (C-19) memiliki 3 indikator kesehatan masyarakat.
Satgas: Kasus Positif C-19 di Indonesia Menurun
Wiku Adisasmito menyatakan perkembangan kasus aktif C-19 di Indonesia sejauh ini masih lebih rendah dari perkembangan rata-rata tingkat dunia.
Masker Genggam untuk Etika Makan Saat Pandemi C-19
Universitas di Jepang mengembangkan prototipe masker genggam untuk digunakan orang yanng sedang makan di restoran saat pandemi Covid-19 (C-19).
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.