3 Indikator Kesehatan Berdasarkan Zona Penyebaran C-19

Wiku Adisasmito mengatakan peta zona Risiko penyebaran pandemi Covid-19 (C-19) memiliki 3 indikator kesehatan masyarakat.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (Foto: BNPB)

Jakarta - Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan peta zona Risiko penyebaran pandemi Covid-19 (C-19) memiliki 3 indikator kesehatan masyarakat yang tersusun diantaranya epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat.

"Dan semua indikator ini berbasis pada data pencatatan dimana sumbernya data surveilans dan database rumah sakit online yang dicatat Kementerian Kesehatan. Dan ini adalah sumber data terbaik yang dimiliki Indonesia," kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2020.

Di Indonesia idealnya dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa, targetnya adalah 267.700 orang per minggu

Lebih lanjut, dijelaskannya bahwa setelah dilakukan pendekatan dan penghitungan, maka dilakukan skoring dan pembobotan sehingga terbagi 4 warna zona. Menurutnya, warna itu dipilih berdasarkan warna kebencanaan yang lazim digunakan untuk mengidentifikasi risiko wilayah dan juga rekomendasi dari WHO.

"Zona risiko tinggi atau zona merah skor 0 - 1.80, zona risiko sedang atau zona oranye skor 1.81 - 2.40, zona risiko rendah atau zona kuning skor 2.41 - 3.0 dan zona tidak ada kasus atau zona hijau, tidak tercatat kasus positif atau pernah terdapat kasus namun tidak ada penambahan kasus baru dalam 4 minggu terakhir dan angka kesembuhan 100 persen," ucap Wiku.

Selain itu, kata dia, jumlah pemeriksaan per orang nasional, sejauh ini Indonesia baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO. Indonesia kata dia, mengikuti standar yang ditetapkan WHO yakni idealnya 1:1000 orang per minggu.

"Di Indonesia idealnya dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa, targetnya adalah 267.700 orang per minggu," ujar dia.

Meski begitu, menurutnya Indonesia terus berupaya mengejar target sesuai standar WHO. Ia menuturkan, saat ini Indonesia telah mencapai pemeriksaan per orang nasional sebanyak 95.463 orang per minggu.

"Ini memang capaiannya masih jauh dari standar internasional, pemerintah Indonesia berupaya keras untuk memenuhi targetnya, saat ini sudah ada 320 laboratorium dibawah 12 lembaga yang seluruhnya berupaya keras meningkatkan testing ini dengan baik," ucap Wiku.[]

Berita terkait
Satgas: Kasus Positif C-19 di Indonesia Menurun
Wiku Adisasmito menyatakan perkembangan kasus aktif C-19 di Indonesia sejauh ini masih lebih rendah dari perkembangan rata-rata tingkat dunia.
Masker Genggam untuk Etika Makan Saat Pandemi C-19
Universitas di Jepang mengembangkan prototipe masker genggam untuk digunakan orang yanng sedang makan di restoran saat pandemi Covid-19 (C-19).
Jokowi: Kasus C-19 Aceh Masih Kecil, Jangan Biarkan
Presiden Joko Widodo meminta agar angka kasus positif di Provinsi Aceh tidak bertambah lagi.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.