Polda DIY Buru Pembunuh Mahasiswa Timor Leste

Polisi memburu pelaku dugaan pembunuhan terhadap mahasiswa asal Timor Leste.
Suasana jumpa pers di Mapolda DIY, Kamis 18 Juli 2019, terkait penemuan mayat dan dugaan pembunuhan terhadap seorang mahasiswa asal Timor Leste. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Sleman - Polisi memburu pelaku dugaan pembunuhan terhadap mahasiswa asal Timor Leste, Doao Bosco Baptista Colobatan alias Bosco, 21 tahun, yang ditemukan tewas di Cemorosewu, Kabupaten Magetan pada 14 Juli 2019 lalu.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kombes Pol Hadi Utomo, menjelaskan, pihaknya menduga pelaku pembunuhan terhadap Bosco, lebih dari satu orang.

"Kita sudah periksa saksi sebanyak delapan orang. Praduga pelaku ada beberapa orang," jelasnya saat menggelar jumpa pers di Mapolda DIY, Kamis 18 Juli 2019.

Baca juga: Perawat di NTB Bunuh Ayah Karena Dibangunkan Salat

Hadi menjelaskan, kronologis penemuan jenasah Bosco, yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarga dan kemudian dilaporkan telah diculik.

"Beberapa waktu lalu, kami dari Ditreskrimum terima aduan masyarakat yang ditindaklanjuti menjadi laporan polisi," tegasnya.

Saat proses penyelidikan, pihaknya menerima informasi dari masyarakat, dan ditemukan beberapa jejak digital, yang kemudian ditelusuri sampai beberapa hari.

Polda DIY kemudian mendapat informasi dari Kepolisian Resor (Polres) Magetan, Jawa Timur, bahwa telah ditemukan mayat dengan identitas Mr X, oleh warga setempat.

Polres Magetan lalu merujuk jenazah temuan tersebut ke RS Bhayangkara Nganjuk, karena di Magetan belum memadai untuk identifikasi mayat.

Polda DIY kemudian menerima beberapa informasi awal tentang identifikasi primer dan sekunder. Personel Polda DIY, khususnya tim Inafis kemudian dikerahkan untuk membuktikan bahwa mayat tersebut diduga adalah Bosco.

"Melalui proses cukup panjang, kita peroleh juga informasi lain yang mengarah pada tersangka pelaku dan alhamdulillah kita sudah punya data awal, tinggal tunggu waktu saja," imbuhnya.

Pihaknya juga telah meminta pada Labfor Semarang, untuk mengetahui secara detail penyebab kematian korban, karena mayat ditemukan beberapa hari setelah kematian.

"Kita akan mencari dan menemukan tersangka yang diduga sebagai pelaku penganiayaan yang menyebabkan matinya seseorang. Sementara kita sangkakan terhadap para calon tersangka adalah Pasal 338 KUH Pidana, kita belum bisa menetapkan apakah 340 atau 338," paparnya.

Saat ini kata dia, masih dalam proses penyelidikan dalam rangka menemukan beberapa tersangka yang diduga melakukan atau ikut melakukan kejahatan.

Sementara Kepala Bidang Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto, menambahkan, Bosco dilaporkan hilang pada 2 Juli lalu, namun pada 3 Juli, keluarga kembali melaporkan ke SPKT Polda DIY, bahwa yang bersangkutan diculik.

"Tanggal 7 Juli ada penemuan jenazah, setelah diidentifikasi mengarah pada mahasiswa dari Timor Leste," jelasnya.

Baca juga: Mayat Mengapung Itu Dibunuh Abang Kandungnya

Bahkan menurutnya, Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Alberto Carlos, telah hadir di Mapolda DIY untuk menandatangani dokumen yang diperlukan dalam pengiriman jenazah korban ke kampung halamannya.

"Saat ini jenazah masih di Rumah Sakit Bhayangkara dan dalam waktu dekat akan dikirim ke Timor Leste," tuturnya.

Sedangkan Dokter Aji dari Dokpol Polda DIY, mengatakan saat ditemukan, kondisi jenazah sudah tidak fresh, dan ada beberapa bagian yang hilang.

"Kapan meninggalnya. Nomenklatur interval yang telah kami analisa, dari 2 hingga 7 Juli. Jenazah ditemukan 14 Juli di Cemorosewu," paparnya.[]

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.