PM Sri Lanka Mundur Saat Krisis Ekonomi Terburuk

PM Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, hari Senin, 9 Mei 2022, mengundurkan diri setelah didemo selama beberapa minggu
Perdana Menteri (PM) Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, hari Senin, 9 Mei 2022, resmi mengundurkan diri dari jabatannya (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id, Kolombo, Sri Lanka – Perdana Menteri (PM) Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, hari Senin, 9 Mei 2022, mengundurkan diri setelah demonstrasi selama beberapa minggu menuntut agar ia dan abangnya, Presiden Gotabaya Rajapaksa, mengundurkan diri karena telah menyeret negara itu ke dalam krisis ekonomi terburuk dalam puluhan tahun.

Rajapaksa mencuit di Twitter bahwa ia telah menyampaikan pengunduran dirinya kepada Presiden Gotabaya Rajapaksa, langkah baru setelah serangan kekerasan oleh para pendukung pemerintah terhadap para demonstran, yang mendorong pihak berwenang mengerahkan pasukan bersenjata ke ibu kota Kolombo. Belum ada pernyataan langsung dari kantor presiden.

twit pm sri lankaTwit Mahinda Rajapaksa @PresRajapaksa

Selama lebih dari satu bulan, demonstrasi telah meluas ke seluruh negara itu, menarik warga dari berbagai etnis, agama dan kelas. Untuk pertama kalinya kelas menengah Sri Lanka juga turun ke jalan-jalan dalam jumlah besar, menandai tentangan dramatis oleh banyak mantan pendukung Rajapaksa; yang sebagian di antaranya bahkan telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menggelar demonstrasi di luar kantor presiden.

Demonstrasi itu telah memicu perhitungan politik, di mana pemerintah menghadapi mosi tidak percaya di parlemen, dan menggarisbawahi anjloknya dukungan pada keluarga Rajapaksa, dinasti politik paling berkuasa di Sri Lanka selama puluhan tahun. Kedua saudara itu –Mahinda dan Gotabaya– pernah dipuji sebagai pahlawan oleh banyak mayoritas Budha-Sinhala di pulau itu karena mengakhiri perang saudara selama 30 tahun di negara itu. Meskipun ada tuduhan kekejaman dalam perang itu, kedua kakak beradik itu mengakar kuat di puncak politik Sri Lanka sampai sekarang.

pemadaman listrik di sri lankaSeorang anak belajar di rumahnya dengan penerangan seadanya di Biyagama, di pinggiran kota Colombo, saat pemadaman listrik bergilir melanda Sri Lanka, 2 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com - AFP/Ishara S. Kodikara)

Krisis Ekonomi Terburuk

Pengunduran diri Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa terjadi ketika ekonomi negara itu sedang kusut masai, menimbulkan pukulan luar biasa pada warga. Impor hampir semua produk, mulai dari susu hingga bahan bakar anjlok, menimbulkan kelangkaan pangan dan pemadaman listrik secara bergilir. Orang-orang terpaksa mengantri berjam-jam untuk membeli kebutuhan pokok. 

Dokter juga telah memperingatkan kekurangan obat-obatan untuk menyelamatkan jiwa, dan pemerintah telah menangguhkan pembayaran utang luar negeri sebesar tujuh miliar dolar yang jatuh tempo pada tahun ini saja.

Presiden Gotabaya Rajapaksa awalnya menyalahkan faktor global atas kesulitan ekonomi Sri Lanka, seperti pandemi yang menghancurkan industri pariwisata dan konflik Rusia-Ukraina yang mendorong meroketnya harga minyak global sehingga mengalami kesulitan untuk mengisi kembali stok bahan bakar yang semakin menipis. Namun ia dan saudaranya, Perdana Menteri Mahinda, kemudian mengakui kesalahan yang mereka buat dan telah memperburuk krisis ekonomi itu, termasuk mengakui bahwa mereka sedianya lebih cepat mencari dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Sri Lanka telah melangsungkan pembicaraan dengan IMF untuk membuat rencana penyelamatan, tetapi kemajuannya tergantung pada perundingan restrukturisasi utang dengan kreditur. Setiap rencana jangka panjang akan memakan waktu setidaknya enam bulan untuk dijalankan. (em/lt)/voaindonesia.com. []

Sri Lanka Terpaksa Lakukan Pemadaman Listrik Bergilir

Pemimpin Sri Lanka Didesak untuk Mundur

Krisis Ekonomi Lumpuhkan Sri Lanka

Demonstran Kembali Duduki Pintu Masuk Kantor Presiden Sri Lanka

Berita terkait
Sri Lanka Gagal Bayar Utang Rp 732 Triliun Akibat Dihantam Krisis
Hal ini terjadi karena negara yang berada di Asia Selatan ini sedang mengalami krisis ekonomi terparah sejak merdeka pada 1948
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.