London – Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, meminta parlemen untuk mendukung pembatasan sosial berskala besar (PSBB) baru untuk mencegah agar rumah sakit di seluruh negara itu tidak kewalahan merawat pasien virus corona, sebelum vaksin virus corona bisa disetujui dan didistribusikan.
Upaya-upaya baru itu akan mewajibkan 99 persen dari negara itu menjalani PSBB yang lebih ketat ketika peraturan sekarang ini berakhir Selasa, 1 Desember 2020. Pembatasan baru itu akan berlangsung sekitar sebulan.
Namun, semakin banyak anggota partainya sendiri, yaitu Partai Konservatif, yang menentangnya. Dan pada Sabtu, 28 November 2020, polisi London membubarkan protes-protes anti-PSBB dan anti-vaksin, menangkapi lebih dari 150 orang.
Pemerintah berharap agar vaksin dan tes massal bisa meniadakan PSBB. Dosis pertama vaksin paling cepat tersedia di rumah sakit Inggris pada 7 Desember 2020. Inggris mengalami wabah Covid-19 paling parah di Eropa, dengan lebih dari 57 ribu kematian terkait virus itu. Seperti dilaporkan Universitas Johns Hopkins. Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan virus corona.
Parlemen dijadwalkan melakukan pemungutan suara terkait PSBB baru itu pada Selasa, 1 Desember 2020 (vm/ah)/voaindonesia.com. []