Jakarta – Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, membantah bahwa ia telah berbohong kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, saat diam-diam merundingkan kesepakatan kapal selam dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Tuduhan Prancis ini telah meningkatkan ketegangan terkait pembatalan mengejutkan Australia atas kesepakatannya dengan Prancis.
Wakil Perdana Menteri Australia, Barnaby Joyce, mengatakan bahwa Prancis bereaksi berlebihan, dengan mengatakan, “kami tidak merusak Menara Eiffel.'' Joyce mengistilahkan Prancis sebagai Menara Eiffel.
Australia pada bulan September membatalkan kontrak lima tahun senilai 66 juta dolar AS dengan perusahaan milik negara Prancis, Naval Group untuk membangun 12 kapal selam diesel-listrik konvensional. Belakangan diketahui Australia membuat aliansi dengan Inggris dan AS untuk memperoleh armada delapan kapal selam bertenaga nuklir yang dibangun dengan teknologi AS.
Macron mengatakan kepada sejumlah wartawan Australia Minggu malam di Roma, di mana kedua pemimpin itu menghadiri KTT negara-negara G-20, aliansi baru itu adalah “berita yang sangat buruk bagi kredibilitas Australia dan merusak kepercayaan mitra-mitra besar Australia.”
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bersama bekas Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, di atas kapal selam HMAS Waller, Sydney, Mei 2018 (Foto: dw.com/id)
Morrison, yang juga berada di Roma, mengatakan ia tidak berbohong kepada Macron, sementara para menteri senior pemerintah Australia mengkritik pemimpin Prancis itu karena meningkatkan perselisihan dengan mengeluarkan tuduhan tersebut.
''Kami tidak mencuri sebuah pulau, kami tidak merusak Menara Eiffel, itu adalah kontrak,'' kata Joyce di ibu kota Australia, Senin, 1 November 2021. “Kontrak memiliki syarat dan ketentuan, dan salah satu syarat dan ketentuan dan proposisi itu adalah Anda mungkin keluar dari kontrak. Kami keluar dari kontrak itu,'' tambah Joyce.
Kantor Joyce tidak dapat mengatakan apakah pernyataan “mencuri sebuah pulau'' mengacu pada Pulau Sark kecil di Selat Inggris, yang coba dikuasai oleh fisikawan nuklir Prancis Andre Gardes dengan senapan serbu pada tahun 1990. Peristiwa aneh tersebut menginspirasi film yang dirilis pada 2013 dan berjudul “The Man Who Tried to Steal an Island.”
Menteri Kabinet David Littleproud menggambarkan kritik Macron terhadap Morrison sebagai pernyataan “tidak masuk akal''. Ia mengatakan, Morrison tidak dapat mengungkapkan kepada Macron bahwa AS telah menawarkan teknologi propulsi nuklir ke Australia ketika kedua pemimpin itu makan malam bersama pada bulan Juni karena alasan keamanan nasional. ''Saya tahu pasti bahwa kapal-kapal selam konvensional tidak akan mampu memenuhi kepentingan strategis kami,'' kata Morrison.
Presiden AS, Joe Biden, mengatakan kepada Presiden Macron pekan lalu bahwa AS telah berperilaku ceroboh dalam menangani kesepakatan aliansi dengan Australia dan Inggris terkait kapal selam. Biden mengatakan ia mengira Macron telah diberitahu jauh sebelum kesepakatan itu diumumkan (ab/uh)/voaindonesia.com. []
Australia Bikin Kesalahan Besar Batalkan Kesepakatan Kapal Selam
Prancis Kecam Australia Terkait Kontrak Pembuatan Kapal Selam
Buntut Kapal Selam UE Tunda Perundingan Dagang dengan Australia
Buntut Kontrak Kapal Selam Biden Minta Bicara dengan Macron