PKS Belum Tentukan Pilihan di Pilkada Surabaya

PKS Surabaya masih menunggu dan melakukan komunikasi politik dengan partai lain agar melihat peluan untuk menang di Pilkada Surabaya.
Ketua PKS Surabaya Akhmad Suyanto dan Ketua PKS Jatim Irwan Setiawan saat jumpa pers usai Rakorda PKS Surabaya di Asrama Haji Surabaya, Minggu 19 Januari 2020. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Surabaya - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surabaya belum menentukan siapa yang akan diusung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya tahun 2020 nanti. Alasannya, PKS masih menunggu poros dukungan partai politik kepada bakal calon kepala daerah (cakada).

Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan mengaku dinamika politik di Pilkada Surabaya masih cair. Irwan melihat persaingan antar bakal cakada di Pilkada Surabaya belum terlihat.

"Kita engga bisa berandai-andai kita mau poros ini, poros itu, porosnya juga belum terbentuk," ujarnya saat Rakorda PKS Surabaya di Asrama Haji Surabaya, Minggu 19 Januari 2020.

Meski demikian, dirinya sudah meminta kepada pengurus DPD PKS Surabaya untuk intens melakukan komunikasi politik agar target untuk memenangkan Pilkada Surabaya bisa tercapai. Selain itu, DPW PKS Jatim sudah meminta kepada PKS Surabaya melalui Tim Pemenangan Pilkada Daerah (TPPD) untuk menyeleksi bakal cakada.

Kita engga bisa berandai-andai kita mau poros ini, poros itu, porosnya juga belum terbentuk

"Mekanismenya TPPD secara berkala menyapaikan laporan perkembangan, lalu kalau sudah final menyampaikan dua nama bakal cakaada kepada DPW untuk selanjutnya dilaporkan ke pusat," ucapnya.

Ia pun menegaskan nantinya dua nama tersebut salah satunya akan dipilih untuk diusung di Pilkada Surabaya.

"Pengalaman selama ini, daru dua nama itu pasti akan dipilih. Jadi tidak akan muncul istilah nama ketiga atau diluar usulan dua nama itu," papar Irwan.

Irwan mengaku sudah ada sejumlah nama yang mengincar rekomendasi PKS seperti mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin dan mantan juru bicara (jubir) Prabowo-Sandiaga, Gamal Albinsaid.

Sementara Ketua DPD PKS Surabaya Akhmad Suyanto mengatakan tetap membuka komunikasi dengan partai politik (parpol) lain untuk membangun koalisi di Pilkada Surabaya.

"Saya siap bersinergi dengan partai manapun, termasuk PDIP. Buktinya kita masuk dalam pembagian AKD (alat Kelengkapan Dewan) dan kalau tidak komunikasi baik dengan PDIP, ya engga oleh (engga dapat)," ucapnya.

Ia mengaku komunikasi politik dengan parpol lain perlu dilakukan, agar sama-sama membangun kota Surabaya lebih baik lagi.

"Ini dalam rangka membangun kota Surabaya, intinya engga iso garap Suroboyo dewean (tidak bisa kerja membangun Surabaya sendirian). Kita juga harus sama-sama membuka diri untuk ber-parnert," ujarnya. 

Sementara itu, dukungan untuk Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi agar maju di Pilkada Surabaya terus mengalir.

Koordinator Relawan, Rudi Cahyono, mengatakan sosok Eri Cahyadi cocok untuk menggantikan dan melanjutkan kerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

"Eri Cahyadi adalah sosok birokrat, teknokrat, pekerja keras dan menunjukkan keberpihakan kepada warga," ujarnya. 

Selain itu, kata Rudi, kinerja Eri selaama menjadi pejabat Pemkot Surabaya sudah sangat nyata. Apalagi program pemberdayaan warga di kampung-kampung berjalan dengan baik. 

"Pak Eri sering beringgungan langsung dengan warga. Jadi Pak Eri tahu apa keinginan warga," tuturnya. []

Berita terkait
Langganan Banjir, Risma Pasang Pompa di Darmo Park
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam beberapa hari terakhir selalu memantau kesiapan rumah pompa yang dimiliki Pemkot Surabaya.
Sakit Hati, Preman di Malang Curi Motor Tetangga
Tersangka nekat mencuri kendaraan milik tetangganya karena sakit hati dicemooh oleh tetangganya.
Mangkir, Polda Jatim Akan Jemput Paksa Anak Kiai
Polda Jatim akan melakukan penjemputan paksa jika anak kiai kembali mangkir panggilan pemeriksaan terkait kasus pencabulan terhadap santri.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.