Kabupaten Bandung – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menggelar Gebrak Sayuran. Sebanyak 2.000 paket sayuran secara bertahap dibagikan kepada para penerima manfaat terdampak pandemi di enam kecamatan.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Haslili Lindayani L, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Bandung.
“Selain untuk warga terdampak covid, bantuan paket sayuran ini juga bertujuan membantu pemerintah dalam upaya menurunkan angka stunting. Di samping itu, juga untuk membantu para petani dalam memasarkan hasil taninya,” ucap Haslili dalam acara Launching Gebrak Sayuran di Pendopo Kecamatan Soreang, 21 September 20202.
Dalam pembelian dan pemberian produk holtikultura itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bekerjasama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat.
Pada kegiatan tersebut paket sayuran didistribusikan, di antaranya ke wilayah Kecamatan Soreang, Margaasih, Bojongsoang, Baleendah, Cileunyi dan Cilengkrang. “Untuk Kecamatan Soreang sebanyak 500 paket, sedangkan 5 kecamatan lainnya masing-masing 300 paket,” terang Lindayani.
Sekretaris Dinas (Sekdis) Pertanian Kabupaten Bandung, Diar Hadi Kusdinar, menjelaskan Pemkab Bandung telah memfasilitasi pemasaran produk pertanian sejak pandemi. “Saat pandemi, produk para petani sudah banyak, namun pergerakan pemasaran mereka dan juga konsumennya terbatas. Untuk itu melalui Aspartan (Asosiasi Pasar Tani) kami memfasilitasi penjualan secara langsung. Bahkan sebelum 17 Agustus, produk tersebut kami bagikan sebanyak 15.000 paket sayuran secara cuma-Cuma,” jelas Diar.
Keterlibatan TP PKK dalam pembagian paket sayuran itu, urai Diar, bertujuan agar bantuan lebih tepat sasaran. “Kami mencoba memfasilitasi sampai ke tangan penerima manfaat, antara lain panti jompo dan masyarakat kurang mampu lainnya. Mudah-mudahan dengan melibatkan TP PKK dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa ini, bantuan bisa lebih cepat dan tepat sasaran, karena diketahui juga oleh para kades (kepala desa) setempat,” pungkas Diar (bandungkab.go.id). []