TAGAR.id, Jakarta - Koordinator Pergerakan Advokat (Perekat) Nusantara, Petrus Selestinus menegaskan publik berharap penyelidikan Formula E oleh Komusi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak mengikuti irama gerakan politik Anies Baswedan
"Justru KPK-lah yang harus memastikan secara lebih agresif apakah Anies Baswedan terlibat dalam pertanggungjawaban pidana atau tidak," ujar Petrus dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Desember 2022.
Petrus menilai lembaga antirasuah tidak boleh berhenti hanya pada memeriksa Anies Baswedan tetapi juga sejumlah pejabat petinggi Jakpro , apalagi sebagian petingginya sudah diganti. Sehingga, kata Petrus, KPK lebih mudah memeriksa mereka dalam penyidikan ini.
Dijelaskan Petrus, penjelasan ahli hukum pidana korupsi Prof. Romli, sesungguhnya telah memenuhi unsur minimal dua alat bukti. Karena itu, lanjut Petrus, KPK diminta tidak perlu merasa kurang percaya diri dalam menaikan tahapannya ke tahap penyidikan.
"KPK bertanggung jawab juga dalam melahirkan kepemimpinan nasional dari sosok seseorang yang bersih dan bebas dari KKN. Apalagi Anies Baswedan disebut-sebut bakal dicalonkan sebagai Capres 2024," jelasnya.
"Independensi KPK merupakan garanti terkuat dalam membawa KPK sebagai lembaga super body, bukan lembaga ayam sayur. Karena itu KPK harus perlihatkan independensinya dalam menghadapi kasus dugaan korupsi Formula E," pungkasnya.[]