Petisi Mundur untuk Wali Nagari Pesisir Selatan

Seorang wali nagari di Kabupaten Pesisir Selatan dituntut mundur masyarakat karena diduga berselingkuh.
Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Nagari Rawang Gunung Malelo, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan, Alisrel usai menyerahkan petisi pemberhentian wali nagari ke kantor DPM Pesisir Selatan, Senin 11 November 2019. (Foto: Tagar/Teddy Setiawan)

Pesisir Selatan - Petisi tuntutan mundur kepada Wali Nagari Rawang, Gunung Malelo, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, ditanda tangani ribuan warga.

Semuanya murni kehendak warga. Itulah intinya kenapa hari ini muncul rasa tak percaya warga kepada wali nagari.

Setelah diteken bersama-sama, warga pun menyerahkan petisi tersebut ke Dinas Pemerdayaan Masyarakat (DPM) Kabupaten Pessel, ebagai institusi pembina pemerintahan nagari.

"Kami menilai perbuatannya sudah tak sesuai dengan aspirasi warga," kata Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Nagari Gunuang Malelo, Alisrel, kepada Tagar di Pessel, Senin 11 November 2019.

Desakan Wali Nagari Gunuang Malelo mundur dari jabatannya karena isu perselingkuhannya dengan salah seorang staf di nagari, beredar luas di tengah masyarakat.

Hanya saja, Alisrel enggan merincikan seperti apa isu tersebut dihamburkan. Namun yang jelas, kabar tersebut membuat warga Nagari Gunuang Malelo gaduh. Warga menganggap prilaku wali nagari sudah menyimpang dari norma yang berlaku di tengah masyarakat Minangkabau.

Sebagai lembaga perwakilan masyarakat di nagari, Alisrel mengaku hanya mejembatani keinginan warga. Dia membantah aksi ini ditunggangi kepentingan Bamus Nagari Gunuang Malelo.

"Semuanya murni kehendak warga. Itulah intinya kenapa hari ini muncul rasa tak percaya warga kepada wali nagari," katanya.

Petisi yang diserahkan kepada Bamus dan diteruskan ke DPM Pessel itu adalah solusi untuk menghindari bentrokan. Serta agar tidak mengganggu pelayanan publik.

Sementara itu, Kepala DPM Pessel, Hamdi, mengatakan telah menerima petisi tersebut. Namun pihaknya kembali menyerahkan petisi itu kepada Bamus Nagari Gunuang Malelo untuk diverifikasi ulang.

"Pernyataan penolakkan yang diberikan belum dengan bukti lengkap seperti apa yang dituduhkan. Baru tanda tangan saja. Jadi, biar tidak jadi fitnah," katanya.

Dia mengatakan harusnya persoalan yang diduga tersebut harus benar-benar disertakan dengan bukti jelas. Sehingga pihaknya bisa memproses wali nagari seperti yang dikehendaki masyarakat.

Ini hanya politisasi menjatuhkan saya.

Terpisah, Wali Nagari Gunuang Malelo, Aprizal, mengaku dirinya difitnah. Menurutnya, persoalan yang kini dituduhkan kepadanya dipolitisir orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Aprizal menegaskan tidak gentar menghadap fitnah tersebut. Dia juga siap menghadapi semua tudingan dengan semua pembuktian yang dimilikinya.

"Itu tidak benar, saya persilahkan mereka melaporkan ke mana saja. Karena saya tidak pernah merasa melakukan apa yang dituduhkan. Ini hanya politisasi menjatuhkan saya," tuturnya. []

Berita terkait
Menang Pileg, PAN Pesisir Selatan Incar Kursi Bupati
DPD PAN Pesisir Selatan, Sumatera Barat, berprinsip petahana tidak selalu menang pemilihan. PAN optimistis mengulang kesuksesan dalam Pilkada 2020.
Kayu di Hutan Lindung Pessel Terus Dijarah
Aksi penjarahan kayu di hutan Pessel, Sumatera Barat, masih kerap terjadi. Petugas tidak pernah menemukan pelaku saat mendapati kayu ilegal.
Pilkada 2020, Ini Target Partisipasi Pemilih Pessel
KPU Kabupaten Pessel menargetkan partipisipasi pemilih Pilkada 2020 mencapai 77,5 persen. Angka ini meningkat jauh dibandingkan Pilkada 2015.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.