Peternakan Alga Perkotaan Ubah Kebisingan Lalu Lintas Jadi Biofuel

Itulah ide di balik AlgaeWave, teknologi baru itu memanfaatkan kebisingan lalu lintas untuk mendongkrak pertumbuhan mikroalga
Alga mengapung di permukaan Teluk Maumee Danau Erie di Oregon, Ohio, AS, 15 September 2017. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id - Sebuah cara radikal untuk memanfaatkan polusi suara guna membantu membersihkan lingkungan dan menciptakan bahan bakar berkelanjutan sedang dikembangkan di London. Ibu kota Inggris tersebut tidak kekurangan suara bising lalu lintas.

Bagaimana jika suara bising lalu lintas bisa diubah menjadi bahan bakar berkelanjutan?

Itulah ide di balik AlgaeWave. Teknologi baru itu memanfaatkan kebisingan lalu lintas untuk mendongkrak pertumbuhan mikroalga yang pada gilirannya bisa digunakan untuk membuat biokimia berkelanjutan, termasuk biofuel.

Lalu, bagaimana cara kerja teknologi baru tersebut?

Satu tim peneliti dari Royal College of Art dan University College London mengatakan bahwa AlgaeWave mampu mengubah pita lebar kebisingan menjadi frekuensi-frekuensi tertentu yang kondusif bagi pertumbuhan mikro-alga.

Mesin penuai amfibiMesin penuai amfibi memotong ganggang yang menutupi Canal de Saint-Quentin setelah gelombang panas baru-baru ini, di Vaucelles, Prancis, 18 September 2023. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

“Kita dapat mendengar suara karena suara menggetarkan partikel mikro di udara dan menciptakan gelombang mekanis yang juga menciptakan tekanan mekanis. Mikro-alga itu akan menyerap semua ini; dan kemudian dengan tekanan mekanis, itu akan semakin meningkatkan pertumbuhan sel dan kemudian meningkatkan biomassa mikroalga dan produksi biofuel," ujar Bingqin Yang, mahasiswi Teknik Desain Inovasi.

AlgaeWave tidak hanya menyerap suara. Ia juga menyerap karbon dioksida, partikel-partikel mikro, dan cahaya matahari. Ini menciptakan lingkungan yang ideal untuk budidaya alga.

Pada saat yang sama, alga menyaring karbon dioksida dan mengubahnya menjadi oksigen, sehingga berkontribusi terhadap pemurnian udara di lingkungan perkotaan.

Sistem ini dimaksudkan untuk ditempatkan di sepanjang sisi jalan yang sibuk.

Desainnya yang modular dan heksagonal memungkinkannya ditumpuk untuk menciptakan penghalang suara yang berfungsi ganda sebagai peternakan alga.

“AlgaeWave adalah sesuatu yang sangat kami banggakan karena saya akan menggambarkannya sebagai sesuatu yang revolusioner, mengubah kebisingan menjadi sesuatu yang benar-benar berguna, untuk meningkatkan produksi biomassa mikroalga,” tukas Bingqin Yang. (ka/lt)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
100 Negara Sepakat Transisi dari Bahan Bakar Fosil dalam KTT Iklim PBB
Lebih 100 negara dorong pernyataan yang lebih tegas, inginkan pernyataan eksplisit mengenai “penghentian bertahap penggunaan” bahan bakar fosil
0
Peternakan Alga Perkotaan Ubah Kebisingan Lalu Lintas Jadi Biofuel
Itulah ide di balik AlgaeWave, teknologi baru itu memanfaatkan kebisingan lalu lintas untuk mendongkrak pertumbuhan mikroalga