Pesona Sawah Borong Torok Manggarai Timur

Pesona Sawah Borong Torok Manggarai Timur memancarkan keindahan alam menakjubkan. Bahkan, hamparan sawahnya menawarkan kesejukan dan kenyamanan.
Hamparan Sawah dan Tambak di Borong Torok, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, Matin,NTT. (Foto: Tagar/Yos Syukur)

Manggarai Timur - Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki destinasi wisata yang luar biasa. Selain memiliki pantai yang eksotis, Manggarai Timur juga memiliki hamparan sawah yang memesona di Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong. Hamparan sawah itu dinamakan Sawah Borong Torok.

Hamparan sawah ini menawarkan kesejukan di tengah panasnya cuaca Kota Borong. Tempat ini memberikan solusi bagi wisatawan yang mencari kesejukan ketika berada di Borong. Lokasi persawahan ini tidak jauh dari pusat kota Borong. 

Dulu, nama tempat ini dikenal dengan sebutan "Borong Torok" namun seiring perkembangan, orang lebih mengenal tempat ini dengan sebutan "Tambak".

Jalan menuju ke Borong Torok bisa dilalui semua jenis kendaraan. Jika wisatawan datang dari Kabupaten Manggarai dan hendak ke pantai Cepi Watu, silakan mengikuti jalur kanan di perempatan Jati menuju Kampung Toka lalu ke Pantai Cepi Watu. Selanjutnya dari Cepi Watu, Anda bisa menikmati indahnya hamparan sawah di pinggir jalan sebelum memasuki Kota Borong.

Sedangkan jika wisatawan yang datang dari arah Kabupaten Ngada atau Kisol dan tiba di kota Borong, pengunjung bisa mengikuti jalur kiri menuju pantai Cepi Watu tepatnya di jalur kiri sebelum Polres Matim. Jarak tempuh dari pusat kota Borong hanya 2-5 menit.

Menikmati keindahan hamparan sawah hijau dan kuning nan luas tentu sangat cocok untuk kesehatan mata serta menghilangkan kepenatan. Selain untuk bercocok tanam, area persawahan juga dapat dijadikan destinasi wisata. Wisatawan bisa merasakan sensasi kesejukan di persawahan. Inilah yang menjadi alasan Sawah Borong Torok bisa memikat hati para pengunjung yang melihatnya. 

Sawah Borong TorokHamparan Sawah dan Tambak di Borong Torok, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, Matin,NTT. (Foto: Tagar/Yos Syukur)

Selain indahnya persawahan, pengunjung bisa memancing di tambak milik Pemerintah Kabupaten Matim. Sambil menunggu hasil tangkapan, wisatawan bisa menikmati kesejukan dan keindahan alamnya. 

Keberadaan hutan mangrove yang ada di sana juga semakin menambah kenyamanan dan ketenangan pengunjung yang singgah ke tempat wisata ini. Bahkan adanya kicauan merdu burung-burung di sana membuat hati para pengunjung semakin terpesona. 

Kades Nanga Labang, Simplisius AbiKepala Desa Nanga Labang, Simplisius Abi Wagut. (Foto: Tagar/Yos Syukur)

Kepala Desa Nanga Labang, Simplisius Abi Wagut mengatakan hamparan persawahan di desanya merupakan potensi wisata yang harus dikembangkan. Saat ini, kata Simplisius pihaknya sedang merancang tempat tersebut  menjadi obyek wisata. Luas areal persawahan lebih dari 100 hektare.

"Kami berencana membuat lokasi sawah itu sebagai obyek wisata. Saat ini masih dalam rancangan dan tentu akan disesuaikan dengan anggaran yang ada," ujar dia ketika ditemui Tagar di ruang kerjanya, Rabu 12 Agustus 2020.

Ia menuturkan di lokasi tersebut pihaknya berencana membangun jalan tani atau jembatan kayu sehingga pengunjung tidak perlu turun ke sawah atau terkena lumpur. Jembatan kayu panjang akan dibangun di atas hamparan persawahan.

"Untuk membangun jembatan kayu, harus melalui musyawarah desa. Kami akan mendekati para pemilik lahan secara adat sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik," kata Simplisius. 

Kata dia, selain jembatan kayu pihaknya juga berencana akan membangun gazebo dan rumah makan serta kedai kopi di tengah hamparan sawah. Apalagi saat ini bendungan Wae Reca sedang dibangun, maka ke depan lokasi tersebut tidak akan kekurangan air.

"Selain bertani, warga yang memiliki lahan di sana bisa memelihara ikan air tawar, misalnya ikan karpel atau ikan nila," ucap Simplisius.

Dia ingin tempat itu nantinya punya ciri khas kuliner lokal yang berbeda tidak seperti objek wisata lainnya. Misalkan menonjolkan kelezatan nasi ikan karpel atau ikan nila yang tentu cita rasanya tidak ada duanya. 

"Makanan lokal harus menjadi ciri khasnya seperti ubi, kopi, jagung, nasi bambu dan sayuran," tutur dia.

Simplisius berharap Covid-19 segera berakhir,  sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik. Selain menikmati indahnya alam, lokasi tersebut bisa menjadi tempatnya para fotografer. 

Menurut dia, waktu berkunjung terbaik untuk menikmati eksotisme alam di Borong Torok adalah ketika matahari membuka jendela pagi dan momen matahari terbenam.

"Anda bisa merasakan sensasi di pagi hari ketika matahari terbit. Begitu pula ketika matahari terbenam, tempat ini sangat mempesona dan memikat hati," kata dia. []

Baca juga:

Berita terkait
Pantai Borong, Tempat Favorit Liburan di Manggarai Timur
Selain pantai Cepi Watu dan Liang Bala, Pantai dermaga Borong menjadi salah satu tempat favorit untuk menikmati libur di Manggarai Timur NTT.
Wisata Virtual Booming di Jepang, Seperti Apa?
Pelaku usaha pariwisata di Jepang mengembangkan konsep wisata virtual untuk menarik konsumen di tengah pandemi Covid-19.
Pangandaran Destinasi Wisata Jabar Pasca Pandemi
Pariwisata akan jadi salah satu sektor yang digenjot pasca pandemi Covid-19, Jabar jadikan Pangandaran sebagai destinasi unggulan pasca pancemi
0
Daftar Film yang Mendekatkan Hubungan Orang Tua dan Anak
Film-film ini dapat menjadi bahan diskusi yang baik antara orang tua dan anak, serta menyentuh tema-tema seperti cinta, komunikasi, pengorbanan.