Jakarta - Rombongan tim Program Studi (Prodi) Teknik Elektro yang juga anggota LSO Robotika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terbang ke Turki pada Sabtu, 11 September 2021 lalu. Mereka siap bersaing dengan tim-tim mancanegara dalam gelaran Teknofest 2021 di Bursa, Turki.
Ketua Tim Muhammad Noer Jayadin menjelaskan, tim harus melewati dua babak seleksi ketat sebelum akhirnya bisa maju dan berangkat ke Turki. Babak pertama adalah pengumpulan konseptual desain yang dimulai Februari lalu. Setelah dinyatakan layak dan lolos, ia dan tim diharuskan menyusun desain mendetail sebelum akhirnya terpilih dan berangkat ke Turki.
"Kami mulai merakit pesawat ini sejak Juni lalu saat dinyatakan lolos ke tahap penerbangan. Mulai dari merakit bodi, menyiapkan kelistrikan dan menyusun mesinnya,” kata mahasiswa yang akrab disapa Jaya ini.
Jaya bersama dua rekannya serta satu pembina akan bertolak ke lokasi perlombaan di Bursa. Menurut Jaya, ada tiga kategori yang disediakan mulai dari rotary wings, unmanaged aerial vehicle (UAV), serta V-Tol. Adapun timnya akan ikut serta dalam kategori UAV pada 13-19 September mendatang.
Persiapan Jaya dan tim tentu mendapat berbagai kendala. Ia mengatakan, dua pesawat yang sebelumnya mereka buat mengalami masalah saat masa uji coba. Satu pesawat crash dan menabrak, sementara satu lainnya mengalami kebocoran baterai. Meski begitu, timnya tidak menyerah dan berhasil menciptakan pesawat yang aman dan siap diterbangkan.
Kami mulai merakit pesawat ini sejak Juni lalu saat dinyatakan lolos ke tahap penerbangan. Mulai dari merakit bodi, menyiapkan kelistrikan dan menyusun mesinnya.
Jaya berharap timnya bisa memberikan hasil yang maksimal saat bertanding nanti. Target utamanya yakni bisa menyelesaikan misi yang disiapkan dalam kompetisi Teknofest. “Tentu saja kami menargetkan juara. Namun kami harus tetap fokus agar bisa menyelesaikan misi dan mendapat hasil terbaik,” kata Jaya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, 13 September 2021
Pembina tim, Khusnul Hidayat mengakui ada beragam kendala yang dihadapi. Bahkan saat awal-awal perakitan, pesawat sempat tidak bisa terbang.
"Namun, berkat kerja keras bersama akhirnya kami berhasil menerbangkan rakitas pesawat dalam masa uji coba,” ujarnya.
Khusnul berharap tim prodi elektro UMM bisa sampai dengan selamat dan tidak mengalami banyak masalah, terutama kendala teknis yang akan mengganggu proses penerbangan pesawat rakitan mereka.
"Target utama tim, tentu bisa menyelesaikan misi dengan tuntas . Kalaupun bisa memenangkan kompetisinya, itu adalah bonus yang luar biasa bagi tim," kata Khusnul. []
Baca Juga :
Prototipe Robot Manusia Tesla Diluncurkan Tahun 2022
Konsumen di Singapura Dilayani Robot Pengantar Belanjaan
Robot Mahasiswa UMS Bantu Dokter RS PKU Muhammadiyah Solo
Robot Cowok Cewek Undip di Balai Kota Semarang