Pesawat Hercules Bawa Jenazah Ani Yudhoyono

TNI AU mempersiapkan satu pesawat Hercules dari Skuadron Udara 17 VIP, C-130 untuk membawa jenazah Ani Yudhoyono.
Ani Yudhoyono didampingi anak-anak, menantu dan cucunya di National University Hospital Singapura, (Instagram/@agusyudhoyono)

Jakarta - TNI AU mempersiapkan satu pesawat Hercules dari Skuadron Udara 17 VIP, C-130 untuk membawa jenazah Ani Yudhoyono. 

Kristiani Herrawati Yodhoyono atau biasa disebut Ani Yudhoyono adalah ibu negara periode 2004-2014. Ani Yudhoyono meninggal di National University Hospital (NUH), Sabtu 1 Juni 2019, setelah sekian lama menjalani pengobatan kanker darah.

“Kami keluarga besar TNI AU berduka cita atas kepergian Ibu Ani Yudhoyono, semoga beliau husnul khotimah,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto, di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu 1 Juni 2019 siang.

Ibu Ani wafat pada pukul 11.50 waktu setempat di RS Universitas Nasional Singapura, setelah dirawat sangat intensif sejak beberapa bulan di rumah sakit tersebut. Saat ini semua anggota keluarga besar Yudhoyono berkumpul di rumah sakit itu dan persiapan pemulangan jenazah Ibu Ani tengah dilaksanakan.

Dikabarkan bahwa jenazah Ibu Ani akan dimandikan dan disalatkan di dalam kompleks Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura.

Kesibukan di Bandara Halim

Sementara itu, kesibukan di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu 1 Juni siang meningkat.

Dua mobil jenazah berukuran besar dari Sekretariat Negara telah tiba, dan pengaturan keberangkatan kedua pesawat terbang militer ke Pangkalan Udara Paya Lebar, Singapura, semakin intensif dilaksanakan.

“Sampai siang ini, kami menyiapkan satu pesawat terbang, yaitu C-130 VIP nomor registrasi A-1314 untuk misi membawa jenazah Ibu Ani. Secara fasilitas, A-1314 ini memadai, peti jenazah bisa masuk ke dalam kabin dan ada tempat duduk untuk keluarga di dalam,” katanya.

Dikarenakan A-1314 akan mendarat di fasilitas militer Singapura, ada prosedur yang harus dipenuhi dan dilaksanakan.

Dia bilang setiba di Jakarta setelah lepas landas dari Singapura besok, Minggu 2 Juni 2019 pagi, jenazah akan disambut dalam upacara kemiliteran.

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.